Hamas Sebut Rencana Relokasi Warga Gaza oleh Israel sebagai Gelombang Baru Genosida'

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 18 Agustus 2025 | 07:44 WIB
Ilustrasi. Kota Gaza. (SinPo.id/Getty Images)
Ilustrasi. Kota Gaza. (SinPo.id/Getty Images)

SinPo.id -  Hamas pada Minggu 17 Agustus 2025 mengecam rencana Israel untuk merelokasi warga dari Gaza City ke wilayah selatan Jalur Gaza. Kelompok tersebut menyebut langkah itu sebagai “gelombang baru genosida dan pengusiran” terhadap ratusan ribu penduduk.

Dalam pernyataannya, Hamas menilai penyediaan tenda dan perlengkapan tempat tinggal sementara oleh militer Israel (IDF) merupakan bentuk “penipuan terang-terangan” yang dimaksudkan untuk menutupi kejahatan kemanusiaan.

“Pengiriman tenda dengan dalih kemanusiaan hanyalah kedok untuk menutupi kejahatan brutal yang sedang dipersiapkan oleh pasukan pendudukan,” tegas Hamas.

Sementara itu, IDF menyatakan bahwa langkah relokasi dilakukan untuk “menjamin keselamatan warga sipil” di tengah rencana operasi baru guna merebut kendali atas Gaza City, pusat perkotaan terbesar di wilayah tersebut. Militer Israel mulai menyiapkan tenda dan fasilitas pendukung sejak Minggu pagi.

Rencana ofensif baru Israel terhadap Gaza City memicu kekhawatiran internasional, mengingat wilayah padat penduduk dengan 2,2 juta jiwa itu telah mengalami kerusakan parah akibat perang. Dalam sepekan terakhir, warga di lingkungan Zeitorun dan Shejaia melaporkan serangan udara serta tembakan tank intensif yang menghancurkan banyak rumah.

Gambar udara dari pesawat militer Yordania memperlihatkan kondisi Jalur Gaza sebelum bantuan kemanusiaan dijatuhkan dari udara pada Minggu (17/8). Upaya bantuan internasional terus dilakukan di tengah meningkatnya eskalasi konflik.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI