CKG PMI yang Deportasi, Karding: Ingin Pastikan Fisik-Psikisnya Aman
SinPo.id - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, menegaskan pentingnya perlindungan menyeluruh bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), terutama yang dipulangkan akibat bekerja secara non-prosedural.
Dalam pemulangan 127 PMI deportasi dari Malaysia yang tiba di Jakarta, pemerintah melakukan pemeriksaan atau cek kesehatan gratis (CKG) hasil kolaborasi KP2MI, Kemenkes, Kemlu, dengan memanfaatkan program prioritas Presiden Prabowo.
"Dengan Kementerian Kesehatan, kami melakukan cek kesehatan fisik maupun psikis dengan memanfaatkan program Presiden Prabowo yaitu cek kesehatan gratis. Dengan Kemenlu kita terus berkoordinasi untuk memastikan para PMI yang pulang sampai ke rumah dengan selamat, tanpa hambatan," ujar Karding di Kantor BP3MI DKI Jakarta, ditulis Jumat, 15 Agustus 2025.
Karding mengungkapkan, total 264 pekerja migran Indonesia dipulangkan dari Malaysia, 127 melalui Jakarta, 117 melalui Bandara Kualanamu, dan 18 melalui Lombok.
Sebagian besar merupakan PMI non-prosedural, sehingga rentan mengalami kekerasan, penahanan dokumen, atau tidak dibayar upahnya.
"Ini hikmahnya kita dorong agar semua pekerja migran berangkat secara prosedural. Tidak harus sangat terampil dulu, yang penting prosedural agar perlindungan mereka lebih terjamin," tegasnya.
Pemeriksaan kesehatan gratis dilakukan sebelum mereka dipulangkan ke daerah asal menggunakan bus yang sudah disiapkan KP2MI. Sementara pekerja migran yang sehat langsung diberangkatkan, sementara yang membutuhkan perawatan akan ditangani terlebih dahulu.
"Kami menduga pemulangan akan terus terjadi, karena Malaysia sedang menjalankan program repatriasi sejak Mei tahun lalu untuk membersihkan WNI yang tidak berdokumen," kata Karding.
Melalui sinergi lintas kementerian ini, pemerintah memastikan para PMI yang deportasi mendapat hak dasar berupa pemeriksaan kesehatan fisik dan psikis, sekaligus kepastian pemulangan aman hingga ke rumah masing-masing.

