Wamen LH: ASEAN Recycling Summit 2025 Jadi Momentum Percepatan Pengelolaan Limbah

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 15 Agustus 2025 | 00:46 WIB
Wamen LH Diaz Hendropriyono membuka forum '2nd ASEAN Recycling Summit 2025'. (SinPo.id/Tio)
Wamen LH Diaz Hendropriyono membuka forum '2nd ASEAN Recycling Summit 2025'. (SinPo.id/Tio)

SinPo.id - Wakil Menteri Lingkungan Hidup (LH) Diaz Faisal Malik Hendropriyono, menekankan pentingnya kolaborasi regional dalam menghadapi tantangan pengelolaan limbah di Indonesia. Terlebih, Presiden Prabowo Subianto memberikan target  kepada Kementerian LH agar sampah dapat dikelola hingga 100 persen. 

Hal itu disampaikan Diaz dalam pembukaan kegiatan "2nd ASEAN Recycling Summit 2025" di Jakarta International Expo Kemayoran, Kamis, 14 Agustus 2025. 

"Kami menyambut baik acara ini. Pameran seperti ini sejalan dengan target yang diberikan kepada kami dari bapak Presiden Prabowo, yaitu soal pengolahan sampah tahun 2025 ini sebanyak 50 persen dan 100 persen tahun 2029 semua sampah harus terkelola," kata Diaz. 

Adapun kegiatan ini merupakan bagian dari pameran Indo Water, Indo Waste & Recycling, Indo Renergy & Electric, Indonesia International Smart City 2025 Expo & Forum yang telah berlangsung sejak kemarin. Ini merupakan forum diskusi bagi negara-negara di kawasan ASEAN yang berkomitmen dalam pengelolaan limbah dan daur ulang. 

Diaz memastikan, kementeriannya berusaha maksimal dalam mencapai target ambisius Indonesia untuk mengurangi limbah plastik tersebut. Karena itu, Kementerian LH  mengajak seluruh negara ASEAN  bersinergi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. 

"Teknologi-teknologi di sini bisa memberikan solusi kepada pemerintah daerah, kepada pengelola TPA dan kepada kita semua yang butuh solusi bagaimana mengelola sampah karena membuang sampah sekarang sudah tidak semudah dulu lagi. Harapannya kita benar-benar bisa mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan inovasi-inovasi yang bisa membangun dan membawa kesejahteraan rakyat," kata Diaz. 

Diaz juga menegaskan bahwa Indonesia harus segera menuntaskan pengelolaan sampah dengan inovasi teknologi yang ada di pameran ini. 

"Kita harus tuntaskan permasalahan pengelolaan sampah ini, harus kita ketatkan supaya Indonesia benar-benar bersih. Karena kita harus wujudkan sebagaimana Undang-undang Pasal 28H Ayat 1, setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat," ucapnya.

Selain memberikan sambutan, Diaz juga melakukan tour visit ke booth pameran. Diaz juga menilai bahwa pameran ini seharusnya menjadi agenda wajib bagi para pemerintah daerah untuk jadi inspirasi dan menemukan solusi soal pengelolaan sampah di Indonesia. 

"Sebenarnya pameran seperti ini sangat cocok untuk dihadiri oleh Bupati hingga Walikota dari berbagai daerah agar tidak mendapat gelar kota kotor saat penilaian Desember nanti," tuturnya. 

Sementara itu, Lisa Rusli selaku perwakilan dari PT Napindo Media Ashatama, sebagai penyelenggara pameran menjelaskan, forum ini menjadi wadah yang luar biasa di mana pakar ternama, para pemimpin visioner dan penggerak perubahan berpengaruh berkumpul untuk mendefinisikan kembali masa depan industri daur ulang di Asia Tenggara. 

"Mulai dari penasihat kebijakan tingkat global hingga para inovator terdepan setiap pembicara akan berbagi wawasan untuk memperkuat komitmen kita bersama," kata Lisa. 

Lisa juga menekankan bahwa pameran tahun ini menampilkan teknologi-teknologi terdepan yang dapat diadopsi oleh negara-negara ASEAN untuk meningkatkan efisiensi sistem daur ulang dan pengelolaan limbah. 

Lisa berharap, forum ini dapat menjadi upaya bagi transformasi industri daur ulang di kawasan ASEAN. "Harapannya kita dapat mendorong solusi konkret dalam pengelolaan limbah dan mempercepat langkah menuju ekonomi sirkular yang berkelanjutan. Terima kasih dan mari kita jadikan forum ini sebagai momen bersejarah dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan bagi kawasan kita," kata Lisa. 

Di samping itu, asosiasi yang bergabung dalam giat ini turut mengapresiasi komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan industri hijau melalui berbagai kebijakan dan insentif yang mendorong investasi di sektor daur ulang.

"Forum tahun ini hadir dengan semangat yang lebih besar. Mulai dari tema, topik, dan diskusi yang diangkat akan menyentuh inti dari tantangan dan peluang yang kita hadapi saat ini, seperti inovasi teknologi, pembiayaan sirkular, hingga penguatan kemitraan lintas sektor," kata Christine Halim, Ketua Umum ADUPI. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI