PNBP ESDM Tembus Rp138,8 Triliun, Bahlil Sentil Menkeu soal Anggaran

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 11 Agustus 2025 | 22:05 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (SinPo.id/ Dok. ESDM)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (SinPo.id/ Dok. ESDM)

SinPo.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyenggol Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengenai anggaran kementeriannya. Karena, sektor ESDM telah memberikan sumbangan besar terhadap  Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). 

"Sekalipun begini, kami tetap tidak meminta tambah anggaran. Kalau tidak dikasih, kita tidak minta. Tapi kalau nggak dikasih-kasih juga, berarti udah nggak tahu diri itu namanya," kata Bahlil dalam konferensi pers, Senin, 11 Agustus 2025. 

Bahlil memaparkan, realisasi PNBP sektor ESDM sepanjang semester I-2025 mencapai Rp 138,8 triliun atau 54,5 persen dari target tahun ini sebesar Rp 254,5 triliun. 

Rinciannya, realisasi sektor Minerba  Rp 74,2 triliun, Migas Rp 57,3 triliun, sektor lainnya menyumbang Rp 6,2 triliun, dan energi baru terbarukan (EBT) mencapai Rp 1,09 triliun.

Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, target PNBP sebesar Rp254,5 triliun tersebut, naik dari target 2024 yaitu sebesar Rp238,39 triliun. Tahun lalu, realisasi PNBP sektor ESDM mencapai Rp269,65 triliun atau mencapai 113 persen dari target. 

Bahlil melanjutkan, dari target PNBP Rp 254,5 triliun, kontribusinya mampu menyumbang 10-12 persen pendapatan negara. Bahkan, jika digabungkan, kontribusi PNBP dan pajak penghasilan (PPh) dan penerimaan lainya di sektor ESDM, totalnya mencapai sekitar 15,5 persen pendapatan negara.

"Jadi ESDM ini salah satu kunci dari bagaimana bisa negara bisa mendapat pendapatan, sekaligus menjalankan amanat Pasal 33 (UUD 1945)," ungkapnya.

Kendati target tersebut cukup besar, sektor ESDM tetap mampu menyalurkan PNBP dalam jumlah tidak sedikit di tengah kemerosotan harga komoditas. Guna menjaga target dari Presiden Prabowo Subianto agar penerimaan negara jangan sampai turun. 

"Bayangkan bapak/ibu semua, di tengah gejolak harga minyak turun, harga komunitas batu bara turun, tapi kami harus berusaha tetap untuk mencapai Rp 254,5 triliun. Dan ini adalah target yang diberikan oleh Bapak Presiden," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI