Dave Laksono: Pengaktifan Wakil Panglima TNI Langkah Modernisasi Pertahanan Nasional
SinPo.id - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menilai pengaktifan kembali jabatan Wakil Panglima TNI yang kini diemban oleh Jenderal TNI Tandyo Budi Revita bukan sekadar penambahan struktur. Jabatan Wakil Panglima TNI itu bagian dari modernisasi sistem pertahanan nasional.
"Ini bukan sekadar penambahan struktur, tapi bagian dari modernisasi sistem pertahanan kita agar lebih responsif terhadap tantangan geopolitik dan ancaman multidimensi," kata Dave saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025.
Dari perspektif kelembagaan, kata dia, pengisian posisi Wakil Panglima TNI mencerminkan upaya pemerintah untuk memperkuat interoperabilitas antarmatra TNI, yakni TNI Angkatan Darat (AD), TNI Angkatan Laut (AL), dan TNI Angkatan Udara (AU).
"Serta memastikan kesinambungan komando dan pembinaan kekuatan secara lebih terkoordinasi," ucapnya.
Dia menekankan bahwa pelantikan Jenderal Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI oleh Presiden RI Prabowo Subianto merupakan langkah strategis yang patut dicermati secara positif dan konstruktif.
"Apakah ada hal yang mendesak? Saya melihatnya sebagai bagian dari desain jangka panjang untuk memperkuat postur TNI," katanya.
Terlebih, kata Dave, jabatan Wakil Panglima TNI memang telah lama kosong, di mana terakhir kali posisi tersebut diisi pada tahun 2000.
"Dan baru diaktifkan kembali melalui Perpres Nomor 66 Tahun 2019, yang kemudian diperkuat dengan Perpres Nomor 84 Tahun 2025," ujarnya.
Dia pun menilai penguatan struktur komando menjadi relevan dan diperlukan di tengah dinamika kawasan yang terus berkembang, termasuk isu Laut China Selatan, keamanan siber, dan ancaman non-tradisional lainnya.
Legislator dari Fraksi Partai Golkar itu memandang Jenderal Tandyo sendiri memiliki rekam jejak yang solid, berasal dari Infanteri Kostrad, pernah menjabat Wakil KSAD, dan memimpin berbagai satuan strategis.
"Penunjukan beliau tentu melalui pertimbangan matang, baik dari sisi pengalaman operasional maupun kapasitas kepemimpinan," ucapnya.
Dia menambahkan Komisi I DPR RI akan terus memastikan bahwa penguatan struktur TNI tersebut diikuti dengan akuntabilitas, efisiensi anggaran, dan peningkatan profesionalisme prajurit.
"Karena pada akhirnya, tujuan kita bersama adalah menjaga keutuhan NKRI dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi pertahanan," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto melantik Jenderal TNI Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus Kopassus TNI Angkatan Darat, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu.
Tandyo pun menjadi perwira tinggi bintang empat pertama yang mengisi kursi Wakil Panglima TNI setelah jabatan itu kosong selama kurang lebih 25 tahun. Tandyo, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat dengan pangkat letnan jenderal, dilantik oleh Presiden Prabowo sebagai Wakil Panglima dalam prosesi yang sama saat Presiden menganugerahkan jenderal kehormatan kepada beberapa perwira TNI dan melantik beberapa kepala badan baru di lingkungan Kementerian Pertahanan.
