Hari Ketiga GPM di Lampung, Jual 2,2 Ton Beras ke Masyarakat
SinPo.id - Polda Lampung bersama Perum Bulog Kanwil Lampung menjual beras sebanyak 2,2 ton kepada masyarakat Bandar Lampung, di Tugu Adipura, Minggu, 10 Agustus 2025.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun mengatakan, pada hari ketiga dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama Bulog telah menjual beras 2,2 ton kepada masyarakat Bandar Lampung pada gelaran Car Free Day (CFD).
"Kami telah melaksanakan kegiatan gerakan pangan murah dengan mendistribusikan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) pada hari ini sebanyak
2,2 ton," kata Yuni dalam keterangannya.
Pihaknya melaksanakan kegiatan GPM perdana yakni Pringsewu dan Pesawaran, dilanjutkan besok di Kota Metro dan Lampung Selatan. Tim akan melaksanakan kegiatan GPM ini secara kontinyu keliling Polres dan Polresta jajaran.
Sementara itu, Dirreskrimsus Polda Lampung, Kombes Pol Dery Agung Wijaya mengatakan, pihaknya melaksanakan GPM hari ketiga bersama Bulog dan di Bandar Lampung tercatat 2,2 ton beras SPHP yang terjual.
"Polda Lampung bersama Bulog melaksanakan ke wilayah Bandar Lampung ada 2,2 ton beras yang terdistribusi kepada masyarakat," kata Dery.
Konsumen yang membeli beras sekitar 300-400 orang dan besok GPM rencananya akan digelar di Kota Metro dan Lamsel. Dia menyebutkan, GPM ini merupakan kerjasama dengan perum Bulog.
Adapun kerjasama ini untuk mendukung swasembada pangan, maka dengan kegiatan yang dilakukan secara kontinyu dengan harapan membantu masyarakat. Dengan harapan agar swasembada pangan berjalan dengan baik.
"Kegiatan akan tetap berjalan dengan harapan tujuannya menyentuh masyarakat," katanya.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung Nurman Susilo mengatakan, pihak Bulog berterima kasih telah dibantu dan disupport penuh oleh Polda Lampung. Dengan harapan beras SPHP ini sampai ke masyarakat.
"Kalau dari target kegiatan GPM ini selesai sampai Desember 2025 dengan target 39 ribu ton," kata Nurman.
Dengan adanya kerjasama ini mudah-mudahan masyarakat terbantukan dan mewujudkan ketahanan pangan.
"Kegiatan kami ini baru berjalan pertengahan Juli 2025 yang sudah terjual 350 ton masih menyampaikan ke masyarakat Lampung," jelasnya.
