Ribuan Warga Sipil Dibantai di Kamp Pengungsian Terbesar di Sudan

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 10 Agustus 2025 | 09:16 WIB
Foto: Sudan Tribune
Foto: Sudan Tribune

SinPo.id - Lebih dari 1.500 warga sipil telah dibantai oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter dalam sebuah serangan di kamp pengungsian Zamzam di Darfur Utara, Sudan.

Kamp tersebut merupakan kamp pengungsian terbesar di Sudan bagi orang-orang yang mengungsi akibat perang. Namun, banyak dari mereka yang dieksekusi secara massal, dan diculik. Bahkan ratusan warga sipil belum diketahui keberadaannya.

Menurut laporan dari Komite yang dibentuk pemerintahan Zamzam untuk menyelidiki serangan RSF, jumlah korban tewas kemungkinan dapat bertambah, mengingat banyak jenazah yang belum ditemukan.

"Jenazah mereka tergeletak di dalam rumah, di ladang, di jalan," kata Mohammed Sharif, bagian dari komite dari pemerintahan Zamzam, dilansir dari The Guardian, Minggu 10 Agustus 2025.

Tak hanya itu, sejumlah besar perempuan diculik dan masih hilang. Sharif mengatakan, pihaknya mengetahui lebih dari 20 orang yang telah dibawa ke Nyala, basis RSF yang berjarak 160 km dari Zamzam.

Sementara Abdallah Abugarda, dari Asosiasi Diaspora Darfur Inggris, mengatakan setidaknya 2.000 warga Zamzam, masih dinyatakan hilang.

“Pembantaian di Zamzam, tempat tinggal para pengungsi selama lebih dari 20 tahun, adalah salah satu kejahatan paling keji dalam sejarah global baru-baru ini," kata Abugarda.

Bahkan bulan lalu, Mahkamah Kriminal Internasional telah menyimpulkan bahwa kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan sedang terjadi di Darfur.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI