Puji Peluncuran Uji Terap PJJ, Hetifah: Bisa Diakses Anak Pekerja Migran Indonesia

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 08 Agustus 2025 | 12:36 WIB
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. (SinPo.id/Galuh Ratnatika)
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. (SinPo.id/Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyambut baik komitmen pemerintah dalam menjawab ketimpangan akses pendidikan. Khususnya, bagi anak-anak Indonesia yang terpinggirkan akibat keterbatasan ekonomi, geografis , maupun kondisi sosial.

Ini disampaikan Hetifah saat menghadiri Peluncuran Uji Terap Penyelenggaraan Program Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Pendidikan Menengah di Komplek Kemendikdasmen, Jakarta, Kamis, 7 Agustus 2025. Menurutnya, program ini dapat membantu anak-anak pekerja migran Indonesia, seperti anak-anak dari para pekerja migran yang bekerja di Perkebunan Sawit di Kinabalu, Malaysia. 

Hetifah mengungkapkan bahwa saat ini masih terdapat 3.985.778 Anak Tidak Sekolah (ATS) dengan 19,2 persen di antaranya berasal dari kelompok usia 16-18 tahun. Penyebab utama angka ATS ini adalah karena tidak memiliki biaya sekolah (25,2 persen) dan harus bekerja/mencari nafkah (21,54 persen).

"Uji terap PJJ ini memiliki arti yang sangat penting. Melalui kegiatan ini saya berharap akan diperoleh data dan temuan empiris yang dapat digunakan sebagai landasan kebijakan nasional dalam menyiapkan system PJJ  yang terstruktur, berkualitas, dan berkelanjutan di masa depan," kata Hetifah dalam keterangannya, Jakarta, Jumat, 8 Agustus 2025.

Ketua Komisi X DPR RI ini menggarisbawahi bahwa dalam pelaksanaan PJJ perlu diperhatikan dampak psikologis terhadap siswa, termasuk kerja sama antara guru dan orang tua untuk memitigasi resiko stress atau penuruan disiplin belajar.

Selain itu, pemerintah harus dapat memastikan pemerataan akses internet dan perangkat digital terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta mengalokasikan anggaran khusus untuk pelatihan guru dan pengelola PJJ.

Uji terap PJJ ini sendiri rencananya menggunakan modul belajar mandiri interdisipliner yang sesuai dengan konsep pembelajaran mendalam (deep learning) yang dikembangkan oleh Kemendikdasmen RI. Selain itu, sistem pembelajaran akan terintegrasi dalam Ruang Murid yang ada dalam Platform Rumah Pendidikan dan pendampingan penjaminan mutu dari SEAMOLEC dan Universitas Terbuka.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI