Stabilkan Harga Beras, Polri dan Bulog Gelar Gerakan Pangan Murah
SinPo.id - Polri dan Perum Bulog bersinergi menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak yang akan dumulai pekan depan sebagai respons atas temuan harga beras di berbagai daerah yang masih melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Gerakan ini juga untuk menstabilkan harga beras.
Targetnya, 1,3 juta ton beras SPHP akan disalurkan ke masyarakat untuk meredam fluktuasi harga beras yang saat ini harganya masih memiliki tren meningkat.
"Dari target 1,3 juta ton beras SPHP tahun ini, realisasi baru 8.000 ton. Fungsi Binmas sebagai leading sector wajib memastikan data stok akurat, koordinasi intensif dengan Bulog, dan penyaluran tepat sasaran," kata Irwasum Polri, Komjen Pol Dedi Prasetyo di Jakarta, Kamis, 7 Agustus 2025.
Dedi menuturkan, penyaluran beras SPHP akan dilakukan melalui dua skema. Pertama akan disalurkan langsung melalui satuan wilayah ke Bulog atau via Koperasi Merah putih, Primkoppol atau Koperasi lainnya.
"Pembelian ada batas beli per konsumen maksimal 10 kilogram, kecuali daerah 3T, Maluku, dan Papua bisa menggunakan kemasan 50 kilogram," ujarnya.
Skema kedua, yaitu melalui digitalisasi distribusi melalui aplikasi klik SPHP yang mengintegrasikan pengajuan, pembayaran, hingga pelaporan dalam 8 tahap, dengan harga jual wajib di bawah harga eceran tertinggi (HET).
"Seluruh proses wajib patuhi HET zonasi dan dilarang dijual kembali," ucap Dedi.
Jenderal polisi bintang tiga itu, juga mengingatkan pencegahan penyaluran ke ‘pemain besar’ melalui pendataan ketat dan pelaporan harian. Masyarakat juga mendapat akses terbuka untuk berpartisipasi melaporkan penyimpangan beras tersebut.
"Pengawasan ketat melibatkan Bhabinkamtibmas Polsek untuk sosialisasi dan pemantauan lapangan, serta Tim Pemantau Gabungan (Bulog, Polri, Pemda, Bapanas) yang mengevaluasi harian via aplikasi," tegasnya.
