Genjot Hilirisasi, Rosan Sebut Kontribusi Investasinya Sudah Capai 30 Persen

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 07 Agustus 2025 | 12:52 WIB
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani (SinPo.id/Setpres)
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani (SinPo.id/Setpres)

SinPo.id - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan kontribusi investasi bidang hilirisasi mencapai sekitar 30 persen dari total investasi yang masuk di Indonesia. Karenanya, pemerintah akan terus mendorong dilakukan hilirisasi di sejumlah sektor.

"Kontribusi hilirisasi dalam investasi Indonesia rata-rata itu 30 persen dari total investasi yang masuk. Rata-rata 30 persen, walaupun masih didominasi oleh mineral, terutama adalah nikel. Intinya itu kurang lebih 30 persen, 30 persen dari total investasi yang masuk," ujar Rosan dalam keterangannya, Kamis, 7 Agustus 2025 

Rosan menjelaskan, hilirisasi yang perlu didorong, seperti sektor perkebunan, kelapa sawit hingga sektor kelautan yakni rumput laut. Dan, sebagian sudah berjalan. 

"Kelapa sawit itu sudah berjalan, tetapi juga di kelautan seperti seaweed atau rumput laut (didorong hilirisasi)" kata Rosan.

Menurut dia, hilirisasi rumput laut penting dan potensial, mengingat Indonesia negara nomor dua penghasil terbesar di dunia. Dan, jika menyangkut seaweed tropical maka Indonesia merupakan penghasil nomor satu. Hilirisasi ini juga melibatkan banyak petani rumput laut di seluruh Indonesia.

"Hilirisasi itu nilai tambah, kita ingin mendapatkan semua nilai tambah. Kenapa? Harapannya, dengan kita mendapatkan nilai tambah, maka akan ada penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih baik, yang lebih berkualitas. Karena kembali lagi, penciptaan lapangan pekerjaan itu salah satu pekerjaan rumah juga," tukas Rosan.

Diketahui, Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi di bidang hilirisasi pada kuartal II-2025 mencapai Rp144,5 triliun.

Adapun kontribusi investasi di bidang hilirisasi itu sebesar 30,2 persen dari total realisasi investasi nasional pada kuartal II-2025 sebesar Rp477,7 triliun.

Kontribusi terbesar berasal dari sektor mineral sebesar Rp96,2 triliun, disusul sektor perkebunan dan kehutanan  Rp36,3 triliun, minyak dan gas bumi Rp10,7 triliun, perikanan dan kelautan senilai Rp1,3 triliun.

Setidaknya, lima besar lokasi realisasi investasi di bidang hilirisasi untuk penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada triwulan II-2025, yaitu Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI