Pemprov DKI Tawarkan Peluang Pendanaan Kreatif bagi Masyarakat untuk Pembangunan Kota
SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka peluang bagi masyarakat untuk ikut berperan dalam pembangunan kota dengan memanfaatkan strategi pendanaan alternatif atau creative financing. Langkah ini diambil untuk mengurangi beban anggaran pemerintah yang terbatas, sambil mendorong partisipasi aktif sektor swasta dan masyarakat dalam berbagai proyek infrastruktur.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI, Suharini Eliawati mengatakan, pemprov tidak dapat menjalankan pembangunan Jakarta sendirian dan membutuhkan dukungan serta keterlibatan berbagai pihak.
"Kami membutuhkan partisipasi seluruh pihak, terutama masyarakat. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga bagian dari komitmen kita bersama untuk membangun kota ini," kata Suharini dalam keterangannya dikutip Kamis, 7 Agustus 2025.
Suharini menjelaskan, salah satu skema yang dapat digunakan ialah melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Daerah (KPBDU).
"Dalam skema ini, masyarakat dan sektor swasta dapat berkolaborasi dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur publik," ungkapjya.
Selain itu, kata dia, ada juga berbagai opsi investasi lainnya, seperti pemanfaatan aset, model Build-Operate-Transfer (BOT), Build-Lease-Transfer (BLT), dan instrumen pasar modal yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi langsung dalam pembiayaan proyek-proyek besar.
Menurut Suharini, Pemprov DKI juga memperkenalkan instrumen investasi kreatif seperti obligasi, sukuk, serta kontrak investasi kolektif, yang bisa menjadi saluran bagi masyarakat untuk terlibat dalam proyek pembangunan kota.
Dia juga menyampaikan, partisipasi masyarakat dapat dimulai dengan mengidentifikasi proyek-proyek prioritas yang sesuai dengan minat dan kapasitas mereka.
"Beberapa sektor yang menjadi prioritas untuk pembiayaan kreatif antara lain transportasi publik, pengelolaan air, dan kawasan berorientasi transit (transit-oriented development - TOD)," tutur Suharini.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, masyarakat yang tertarik bisa mengajukan proposal kepada Gubernur atau dinas terkait, yang kemudian akan dievaluasi oleh Pemprov DKI bersama pihak-pihak teknis terkait.
Selain sektor-sektor yang disebutkan, lanjutnya, masih banyak peluang lain bagi kolaborasi antara Pemprov DKI dengan sektor swasta dan masyarakat, termasuk dalam pengembangan infrastruktur transportasi, pariwisata, ekonomi sirkular, serta pengelolaan kawasan strategis seperti Grogol Petamburan dan Bumi Perkemahan Ragunan.
Suharini menekankan, setiap proposal yang diajukan akan melalui evaluasi mendalam sebelum memulai tahap pembahasan teknis lebih lanjut.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap proyek yang kami jalankan benar-benar layak dan sesuai dengan rencana pembangunan kota yang berkelanjutan," tandasnya.
