Herman Khaeron: Nasionalisme Harus Ditanamkan Sejak Dini untuk Indonesia Emas 2045

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 06 Agustus 2025 | 07:55 WIB
Sekjen Partai Demokrat Herman Khaeron (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)
Sekjen Partai Demokrat Herman Khaeron (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)

SinPo.id -  Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron, menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai kebangsaan sejak usia dini guna menyongsong Indonesia Emas 2045. 

Demikian disampaikan Herman dalam dialektika demokrasi dengan tajuk 'Menanamkan Semangat Kemerdekaan dari Usia Dini'. Herman menyatakan kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah, melainkan hasil perjuangan panjang yang harus dijadikan landasan dalam membangun masa depan bangsa.

"Kita merdeka bukan karena diberi oleh penjajah, tetapi melalui perjuangan panjang, dari perang-perang lokal hingga peristiwa monumental seperti Sumpah Pemuda dan Proklamasi 17 Agustus 1945. Inilah sejarah yang harus terus kita tanamkan, khususnya kepada generasi muda," kata Herman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 5 Agustus 2025.

Menurutnya, diperlukan pondasi kuat untuk benar-benar mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045. Antara lain pembangunan sumber daya manusia yang beretika, bermoral, dan memiliki semangat kebangsaan yang tinggi.

"Banyak negara maju tidak memiliki sumber daya alam melimpah, tapi unggul karena kualitas manusianya. Jepang dan Korea Selatan adalah contohnya. Kita harus belajar dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme sejak dini," kata Herman.

Di sisi lain, Sekjen Partai Demokrat itu mengapresiasi tema diskusi ini, yang dinilainya sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini. Dia menekankan semangat kemerdekaan sejak dini merupakan modal dasar untuk membangun generasi unggul.

"Spirit nasionalisme tidak akan tumbuh sendiri. Negara harus hadir, mendesain bagaimana semangat kebangsaan itu bisa ditanamkan sejak kecil. Ini bukan hanya tugas kelompok tertentu, tapi tanggung jawab negara," tegasnya.

Herman menyebut program seperti 4 Pilar MPR yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah instrumen penting untuk memperkuat fondasi kebangsaan. 

Dia juga menyoroti pentingnya lembaga seperti BPIP dan program-program Presiden Prabowo Subianto yang dinilai sejalan dengan nilai-nilai perjuangan bangsa.

"Saya yakin Presiden Prabowo akan melanjutkan penanaman nilai-nilai patriotisme. Program makan bergizi gratis, pendirian sekolah rakyat, hingga koperasi desa adalah wujud nyata ekonomi gotong royong sesuai amanah konstitusi," katanya.

Tak hanya itu, Herman menyoroti peran penting media dalam menjaga semangat kebangsaan. Menurutnya, media harus terus mengabarkan hal-hal positif yang memperkuat jati diri bangsa.

"Media adalah kunci untuk memperluas dan mempertajam kesadaran kita terhadap nilai-nilai kebangsaan. Semakin sering dibicarakan, semakin tertanam dalam ingatan kolektif bangsa," ujarnya.

Menutup pernyataannya, Herman mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak melupakan sejarah dan terus menjaga keutuhan NKRI.

"NKRI harga mati. Tidak boleh sejengkal tanah pun lepas. Ini adalah warisan para pahlawan dan leluhur kita yang harus kita jaga bersama," tegasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI