Super League 2025/26: Dari Tiket Musiman Madura United hingga PSIM Pilih Stadion Sultan Agung
SinPo.id - Satu pekan menuju BRI Super League 2025/26, gairah sepak bola nasional mulai mendidih. Sejumlah klub melakukan berbagai persiapan serius, baik di dalam maupun luar lapangan.
Dari inovasi manajemen tiket, pembenahan stadion, hingga penentuan venue laga kandang, semua dilakukan demi menyambut musim kompetisi yang dijanjikan lebih kompetitif dan profesional.
Madura United Tawarkan Tiket Musiman Plus Jersey, Inovasi dari Pulau Garam
Madura United jadi salah satu klub paling progresif di awal musim. Mereka memperkenalkan sistem tiket terusanuntuk 17 laga kandang di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan (SGMRP) Pamekasan.
Suporter bisa membeli tiket semusim dengan harga Rp900.000 untuk tribun ekonomi—sudah termasuk satu jersey edisi supporter dan ID Suporter Madura Bersatu yang bisa digunakan untuk potongan belanja 5% di distro resmi klub.
“Sistem tiket terusan ini memudahkan akses dan juga membantu keuangan klub,” ujar Faizin Yasyaf, Ticketing Officer Madura United.
Bagi yang ingin pengalaman lebih eksklusif, kategori VVIP dibanderol Rp2.000.000, juga termasuk jersey dan diskon distro.
Madura United akan membuka musim dengan menjamu Persis Solo, Sabtu (9/8) di SGMRP. Faizin mengajak publik Madura untuk memenuhi stadion dan mendukung tim kesayangan.
PSIM Yogyakarta Resmi Gunakan Stadion Sultan Agung, Maguwoharjo Masih Tanda Tanya
Kabar gembira datang dari tim promosi PSIM Yogyakarta. Mereka mendapatkan lampu hijau menggunakan Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, setelah lolos verifikasi kelayakan dari Polda DIY dan Dinas PU setempat, dengan nilai 73,46% (kategori “baik”).
“Stadion ini dinyatakan layak untuk menggelar laga kompetisi dengan penonton,” ungkap Wendy Umar Seno Aji, Ketua Panpel PSIM.
SSA menjadi solusi sementara di tengah belum pastinya izin penggunaan Stadion Maguwoharjo, Sleman, yang selama ini menjadi homebase alternatif.
Namun, SSA juga menyimpan PR: pintu masuk yang korosi, atap tribun rusak, serta kapasitas yang dibatasi demi keamanan.
PSIM akan membuka musim melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (8/8) pukul 19.00 WIB, lalu menjamu Arema FC di laga kandang kedua pada 16 Agustus—lokasi pertandingan masih tentatif.
Jakarta International Stadium Gagal Jadi Tuan Rumah El Clasico Indonesia
Laga panas bertajuk “El Clasico Indonesia” antara Persija Jakarta vs Persib Bandung, yang dijadwalkan pada 10 Mei 2026, dipastikan tidak akan digelar di Jakarta International Stadium (JIS).
Direktur Utama I League, Ferry Paulus, menyebut JIS belum memenuhi standar hospitality dan keamanan, terutama terkait akses logistik dan manajemen arus keluar-masuk penonton.
“Stadion ini punya kapasitas besar, tapi belum siap secara teknis untuk menggelar laga dengan animo sekelas El Clasico,” jelas Ferry.
Meski begitu, verifikasi tambahan masih akan dilakukan oleh Mabes Polri sebelum keputusan final ditetapkan.
Distribusi Stadion Semakin Merata, Warna-Warni Liga dari Ternate hingga Lampung
Musim 2025/26 mencatatkan daftar stadion dengan kapasitas dan lokasi yang lebih beragam. Dari Jakarta International Stadium (±82.000) hingga Gelora Bumi Kartini di Jepara (±8.570), liga musim ini menyuguhkan atmosfer berbeda di setiap kota.
Beberapa catatan menarik:
PSBS Biak dan PSIM Yogyakarta menggunakan Maguwoharjo sebagai homebase alternatif.
Stadion-stadion besar seperti Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Gelora Bandung Lautan Api (Bandung) tetap menjadi magnet utama.
Stadion kecil tapi ikonik seperti Segiri (Samarinda) dan H. Agus Salim (Padang) tetap digunakan, membawa nuansa lokal yang khas.
Seiring kembalinya kompetisi elite Indonesia, harapan publik akan peningkatan kualitas pertandingan, profesionalisme manajemen, dan atmosfer stadion yang membara semakin tinggi.
Dengan inovasi dari klub seperti Madura United, langkah adaptif PSIM Yogyakarta, dan evaluasi berkelanjutan terhadap stadion seperti JIS, musim ini menjanjikan cerita yang lebih kaya, rivalitas lebih tajam, dan kejutan-kejutan dari tim-tim kuda hitam.
