Jumlah Korban Tewas Akibat Serangan Rusia di Ibu Kota Ukraina Meningkat
SinPo.id - Jumlah korban tewas akibat serangan udara terburuk Rusia di ibu kota Ukraina pada Jumat malam, meningkat menjadi 31 orang, setelah tim penyelamat menemukan lebih dari selusin jenazah lagi dari reruntuhan blok apartemen yang runtuh di Kyiv.
"Seorang anak berusia dua tahun termasuk di antara lima anak yang ditemukan tewas setelah serangan pesawat tak berawak dan rudal Rusia," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dilansir dari The Guardian, Minggu, 3 Agustus 2025.
Zelenskyy juga telah meminta sekutu untuk menambah sistem pertahanan udara dan Jerman mengatakan akan segera mulai mengirimkan dua peluncur Patriot buatan Amerika Serikat (AS) lagi ke Ukraina.
Sementara Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menyebut serangan Rusia yang melukai sedikitnya 159 orang tersebut sebagai tindakan yanf "bejat". Ia pun mengunggah gambar bendera blok tersebut setengah tiang.
"Lebih banyak senjata untuk Ukraina dan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia adalah cara tercepat untuk mengakhiri perang. Mendapatkan lebih banyak pertahanan udara ke Ukraina dengan cepat adalah prioritas kami," ungkapnya.
Diketahui, berdasarkan data dari Institut Studi Perang yang berbasis di AS, kemajuan militer Rusia di Ukraina meningkat selama empat bulan berturut-turut pada bulan Juli.
Dari Agustus 2024 hingga Juli 2025, tentara Rusia merebut hampir 5.900 km persegi wilayah Ukraina. Padahal dalam 12 bulan sebelumnya, Rusia hanya menguasai 1.360 km persegi wilayah Ukraina. Sedangkan Ukraina hanya merebut kembali 79 km persegi dari wilayahnya.
