Budi Gunawan Tegaskan Arahan Prabowo soal Karhutla: Tak Ada Ampun untuk Pembakar Hutan

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 03 Agustus 2025 | 11:18 WIB
Menko Polkam Budi Gunawan. (SinPo.id/dok. Polkam)
Menko Polkam Budi Gunawan. (SinPo.id/dok. Polkam)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan RI Budi Gunawan alias BG, mengatakan, dalam rapat terbatas, Presiden Prabowo Subianto bersikap sangat tegas mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melalui pendekatan komprehensif yang menggabungkan penegakan hukum, dukungan teknologi modern, dan kesiapsiagaan berkelanjutan. Bahkan, Presiden tidak akan memberi toleransi khususnya terhadap korporasi yang lahannya terbakar. 

"Sesuai arahan tegas Presiden Prabowo Subianto, pemerintah mengambil sikap jelas tidak ada toleransi untuk pembakaran hutan sebagai cara membuka lahan. Namun demikian, Bapak Presiden memberikan dukungan penuh untuk pembukaan lahan menggunakan alat-alat modern berteknologi tinggi dan ramah lingkungan," tegas BG dalam keterangannya, Minggu, 3 Agustus 2025. 

Menurut BG, Presiden Prabowo telah menginstruksikan agar pemerintah menyediakan alternatif teknologi modern bagi masyarakat dan perusahaan yang ingin membuka lahan. Program ini mencakup penyediaan alat berat, teknologi land clearing yang ramah lingkungan, dan bantuan teknis dari Kementerian terkait.

"Kita pahami bahwa masyarakat membutuhkan lahan untuk kegiatan ekonomi. Namun, cara membakar hutan bukanlah solusi yang dapat diterima. Bapak Presiden berkomitmen menyediakan akses terhadap teknologi modern yang lebih efisien dan tidak merusak lingkungan," jelasnya. 

Program bantuan teknologi ini akan diluncurkan secara bertahap di wilayah-wilayah rawan karhutla, khususnya di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Pemerintah juga akan memberikan pendampingan kepada petani dan pelaku usaha tentang metode pembukaan lahan yang berkelanjutan.

Tak lupa, BG menyampaikan apresiasi atas kinerja luar biasa Desk Koordinasi Karhutla yang telah berhasil menekan drastis angka kebakaran hutan dan lahan. Berkat sinergi lintas kementerian dan lembaga, hotspot saat ini turun signifikan dibandingkan tahun 2024.

"Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras tim gabungan dari BNPB, Kementerian Kehutanan, TNI, Polri, BMKG, dan seluruh elemen yang tergabung dalam Desk Karhutla. Koordinasi yang solid dan respons cepat menjadi kunci keberhasilan ini," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI