Erupsi Eksplosif Gunung Lewotobi Laki-Laki: Kolom Abu Capai 10 Km, Status Tetap Awas

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 03 Agustus 2025 | 04:15 WIB
Gunung Lewotobi Laki-Laki (Kementerian ESDM)
Gunung Lewotobi Laki-Laki (Kementerian ESDM)

SinPo.id -  Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menyusul erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Kamis, 1 Agustus 2025 pukul 20.48 WITA.

Menurut Wafid, erupsi tersebut menandai peningkatan signifikan dalam aktivitas vulkanik gunung yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dan berpotensi diikuti letusan susulan.

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki saat ini masih tergolong tinggi. Oleh karena itu, status gunung api tersebut tetap berada pada Level IV atau Awas," tegas Wafid dalam keterangannya dari Bandung, Sabtu 2 Agustus 2025.

Wafid menjelaskan bahwa sejak pukul 18.00 hingga 20.00 WITA pada 1 Agustus, telah terjadi peningkatan gempa vulkanik yang kemudian memuncak pada pukul 20.48 WITA dengan erupsi eksplosif. Letusan tersebut menghasilkan kolom abu setinggi 10.000 meter di atas puncak gunung, menyebar luas ke berbagai arah.

"Material letusan tersebar ke segala arah dengan lontaran sejauh 3-4 kilometer dari kawah. Letusan ini dipicu oleh akumulasi gas yang terperangkap selama dua minggu terakhir," urainya.

Atas kondisi tersebut, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki diminta tetap tenang namun waspada, serta mematuhi seluruh arahan dari pemerintah daerah setempat.

"Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan sektoral barat daya - timur laut 7 km dari pusat erupsi. Selain itu, masyarakat di wilayah rawan bencana harus mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, terutama pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak gunung, seperti di Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen," imbau Wafid.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bersama Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera terus melakukan pemantauan ketat. Koordinasi intensif dengan pemerintah daerah juga terus dilakukan guna memastikan langkah-langkah mitigasi dapat berjalan maksimal untuk meminimalisasi dampak bencana.

Masyarakat juga diminta untuk tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi dan hanya mengandalkan informasi resmi dari PVMBG atau pemerintah setempat.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI