Utusan Khusus AS Kunjungi Gaza, Janjikan Rencana Baru Distribusi Bantuan
SinPo.id - Utusan khusus Amerika Serikat, Steve Witkoff, mengunjungi Gaza pada Jumat (1/8) dalam upaya menyusun rencana baru distribusi bantuan kemanusiaan, di tengah laporan mengerikan tentang kelaparan dan kematian warga sipil Palestina yang terjadi saat mengakses bantuan makanan.
Witkoff, yang didampingi Duta Besar AS untuk Israel Mike Huckabee, mengatakan bahwa mereka menghabiskan lebih dari lima jam di Gaza, termasuk meninjau pusat distribusi bantuan dari Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang didukung AS dan Israel.
“Kami datang untuk memberikan Presiden Trump pemahaman yang jelas mengenai situasi kemanusiaan di Gaza dan membantu menyusun rencana konkret untuk menyalurkan makanan dan bantuan medis,” ujar Witkoff.
Kunjungan ini terjadi setelah kantor HAM PBB merilis laporan yang menyebutkan bahwa sedikitnya 1.373 warga Palestina tewas saat berusaha mendapatkan makanan, dengan 859 korban tewas di dekat lokasi bantuan GHFdan 514 lainnya di sepanjang jalur distribusi. Mayoritas korban disebut tewas akibat tembakan militer Israel.
Meski Israel membantah adanya “kebijakan kelaparan”, laporan itu menegaskan bahwa korban bukan bagian dari konflik atau ancaman keamanan, melainkan orang-orang yang berjuang untuk bertahan hidup.
“Setiap orang yang terbunuh atau terluka sedang berjuang demi kelangsungan hidup mereka dan keluarga mereka,” tulis laporan PBB.
Presiden AS Donald Trump menyatakan keprihatinannya terhadap situasi di Gaza dan menyebut kondisi kelaparan yang terjadi sebagai “mengerikan”.
“Ini mengerikan. Orang-orang kelaparan. AS sudah memberi $60 juta untuk bantuan makanan, tapi saya tidak melihat hasilnya,” kata Trump.
Trump menekankan bahwa ia ingin menyusun rencana nyata untuk “membuat rakyat Gaza mendapatkan makanan” dan menyerukan pengawasan lebih ketat terhadap distribusi bantuan.
Namun, sejumlah warga Gaza menyambut sinis kedatangan Witkoff. Mereka menyebutnya sebagai aksi simbolis yang tidak menyentuh akar permasalahan.
“Kunjungan ini hanya pertunjukan. Hari ini tidak ada gas air mata, tidak ada tembakan, tidak ada yang mati. Tapi besok?” kata Khaled Foad, pengungsi dari Khan Younis.
“Kalau memang mau tahu kenyataan, biarkan jurnalis internasional masuk. Lihatlah rumah sakit kami. Itulah kenyataan,” ujar Awoni Salah, warga Gaza lainnya.
GHF mengklaim telah menyalurkan makanan ke-100 juta pada hari kunjungan Witkoff. Di sisi lain, Human Rights Watch mengecam sistem distribusi bantuan saat ini sebagai “militeristik dan cacat”, yang berujung pada kekerasan dan kematian warga sipil secara berulang.
Kunjungan ini juga menyusul sanksi baru dari AS terhadap otoritas Palestina dan PLO, yang dituduh mendukung terorisme dan melemahkan upaya damai. Namun, pihak Palestina menilai sanksi ini sebagai hukuman atas perjuangan mereka melawan pendudukan dan upaya mewujudkan negara Palestina.
Sementara itu, tekanan internasional terhadap Israel terus meningkat. Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyatakan rencana mengakui negara Palestina. Langkah ini juga sedang dipertimbangkan oleh Inggris dan Kanada.

