Survei LSI Denny JA: Mayoritas Responden Nyatakan Isu Ijazah Tak Pengaruhi Kepercayaan pada Jokowi

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 30 Juli 2025 | 18:13 WIB
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam rilis survei LSI Denny JA pada Rabu, 30 Juli 2025. (SinPo.id/Istimewa)
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam rilis survei LSI Denny JA pada Rabu, 30 Juli 2025. (SinPo.id/Istimewa)

SinPo.id - Hasil temuan survei LSI Denny JA menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan isu ijazah tidak mempengaruhi kepercayaan terhadap Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi).

Demikian temuan  survei LSI Denny JA yang merupakan survei nasional tatap muka di semua provinsi pada 28 Mei hingga 12 Juni 2025 dengan metode multistage random sampling. Survei menggunakan 1.200 responden, dengan estimasi margin of error sebesar +/- 2,9 persen. 

Untuk memperkuat temuan dan Analisa, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif berupa indepth interview, FGD, dan media analisis.

"Sebanyak 72,6 persen responden menyatakan isu ijazah tidak mempengaruhi kepercayaan mereka terhadap Jokowi. Sementara hanya 22,6 persen yang menyatakan terpengaruh," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam rilis survei LSI Denny JA pada Rabu, 30 Juli 2025. 

Artinya, lanjutnya, narasi terkait ijazah Jokowi tidak berhasil menggoyahkan kepercayaan mayoritas masyarakat terhadap
Jokowi secara umum, meskipun masih menyisakan dampak psikologis pada sebagian segmen.

Hasil temuan survei LSI Denny JA, mereka yang tak percaya dengan isu ijazah palsu Jokowi merata di semua segmen demografi.  

"Dari mereka yang berpendidikan rendah hingga kalangan terpelajar, dari masyarakat akar rumput hingga kelompok mapan, di pedesaan maupun perkotaan, dari Gen Z hingga generasi baby boomer, dan dari semua konstituen partai politik," jelas Ardian.

Di segmen pendidikan, mereka yang hanya tamat SD ke bawah, sebesar 81,5 persen tak percaya dengan isu ijazah palsu Jokowi. Di mereka yang hanya tamat SMP atau sederajat, sebesar 73,7 persen yang tak percaya, dan di segmen mereka yang tamat SMA sederajat sebesar 69,8 persen.

"Mereka yang tak percaya dengan isu ijazah palsu Jokowi juga lebih banyak di pemilih perempuan dibanding laki-laki 78,2 persen vs 71,2 persen, di pemilih non Islam dibanding pemilih Islam 84,8 persen vs 73,3 persen, dan pemilih yang tinggal di pedesaan dibanding perkotaan," kata Ardian.

Sedangkan di segmen pemilih capres, ada sebesar 79,4 persen pemilih Prabowo Subianto yang menyatakan tak percaya isu ijazah palsu Jokowi, di pemilih Ganjar ada sebesar 67,9 persen yang tak percaya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI