Menpar Widiyanti: Pemerintah Prabowo-Gibran Jadikan Pariwisata Pilar Ekonomi Inklusif
SinPo.id - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berkomitmen menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Pernyataan itu disampaikan Menpar Widiyanti saat meninjau Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Klaten, Jawa Tengah, Senin 21 Juli 2025. Menurutnya, potensi besar pariwisata Indonesia yang bertumpu pada kekayaan sumber daya alam, budaya, dan kearifan lokal harus dimaksimalkan untuk kesejahteraan rakyat.
“Pariwisata nasional yang ditunjang oleh kekuatan sumber daya alam, budaya, dan masyarakat merupakan modal besar yang harus dimaksimalkan dengan berorientasi terhadap kesejahteraan masyarakat dan berkelanjutan. Pemerintah berkomitmen untuk mencapai dan menjaga nilai-nilai ini terus tumbuh dan berdampak bagi masyarakat,” ujarnya dalam keterangannya, Senin (28/7/2025).
Menpar Widiyanti juga memaparkan bahwa sejumlah program stimulus pariwisata telah diluncurkan sejak awal pemerintahan Prabowo-Gibran. Salah satunya adalah stimulus libur sekolah senilai Rp24,4 triliun untuk mendorong pergerakan wisatawan nusantara.
Rinciannya meliputi diskon tiket kereta api hingga 30% bagi 2,8 juta penumpang, diskon tiket pesawat ekonomi sebesar 6%, angkutan laut 50%, serta potongan tarif tol 20% bagi 110 juta pengguna jalan tol selama Juni–Juli 2025. Total anggaran program ini mencapai Rp1,59 triliun.
“Paket stimulus ini terbukti memberi dampak pada peningkatan ekonomi masyarakat serta pertumbuhan ekonomi daerah, dan akan terus kita lanjutkan,” jelasnya.
Tren positif juga tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS). Tercatat sebanyak 5,63 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Januari–Mei 2025, meningkat 7,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara perjalanan wisatawan nusantara naik 16,13 persen menjadi 508,67 juta perjalanan.
Selain itu, Kementerian Pariwisata juga aktif mendukung program prioritas nasional seperti Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam program Koperasi Merah Putih, Kemenpar bersama Kementerian Koperasi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pengembangan koperasi desa wisata. Salah satu bentuk konkretnya adalah peluncuran kelembagaan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) di Klaten.
Sementara dalam program MBG, Kementerian Pariwisata menggandeng Politeknik Pariwisata NHI Bandung dan Universitas Pertahanan untuk melatih 1.600 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) menjadi pengelola dapur profesional bagi 82,9 juta penerima manfaat hingga 2029.
Menpar Widiyanti menegaskan bahwa seluruh langkah ini merupakan bagian dari implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam menjadikan pariwisata sebagai instrumen pemberdayaan rakyat.
“Presiden Prabowo Subianto memiliki visi besar terhadap pariwisata dalam mendukung ekonomi nasional. Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan dan pelaku industri pariwisata berkolaborasi menjadikan pariwisata sebagai pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif, melalui pemberdayaan masyarakat lokal hingga pengembangan usaha berbasis komunitas untuk membantu mengurangi kemiskinan secara berkesinambungan,” tegasnya.
