Trump Klaim Jepang Investasi $550 Miliar ke AS, Tokyo: Belum Ada Kesepakatan Resmi
SinPo.id - Presiden AS Donald Trump kembali mencuri perhatian publik internasional setelah mengklaim bahwa Jepang akan menggelontorkan dana sebesar $550 miliar sebagai bagian dari kerangka kerja dagang baru antara kedua negara. Klaim itu ia sampaikan pada Kamis 25 Juli 2025, dengan menyebut dana tersebut sebagai “bonus penandatanganan” yang akan digunakan untuk menurunkan tarif dan meningkatkan investasi di Amerika Serikat.
“Jepang menaruh $550 miliar untuk menurunkan tarif mereka sedikit,” ujar Trump. “Anggap saja ini seed money. Dan 90% keuntungannya akan masuk ke Amerika Serikat.”
Namun, klaim fantastis Trump langsung menuai klarifikasi. Seorang pejabat Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya menyatakan bahwa belum ada kesepakatan tertulis, dan bahwa angka tersebut masih dalam tahap negosiasi. Dana itu disebut akan dikelola oleh lembaga keuangan negara Jepang seperti Japan Bank for International Cooperation (JBIC), namun tidak dijelaskan apakah itu benar-benar investasi baru atau bagian dari skema investasi yang sudah berjalan.
Jika benar, nominal $550 miliar ini setara dengan lebih dari 10 persen PDB Jepang. Sebagai perbandingan, total investasi Jepang di AS pada 2023 menurut data JETRO hanya sekitar $780 miliar, termasuk investasi jangka panjang yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.
Ketegangan meningkat ketika Jepang menyatakan tidak ada kesepakatan final. Ryosei Akazawa, negosiator perdagangan Jepang, mengatakan tidak ada pembahasan tentang evaluasi kuartalan atau penalti tarif sebesar 25% yang akan kembali diberlakukan jika kesepakatan tidak berjalan mulus.
“Kalau ditemukan perbedaan pemahaman, kami akan menunjukkan bahwa itu bukan yang kami diskusikan,” ujar Akazawa usai kembali dari Washington. Ia menegaskan bahwa pihak Jepang membutuhkan pernyataan bersama tertulis di tingkat teknis untuk menghindari kesalahpahaman lebih lanjut.
Komitmen Tambahan: Pesawat, Beras, dan Chip
Sebagai bagian dari kerangka kesepakatan, AS menyebut bahwa Jepang akan membeli 100 pesawat Boeing dan beras dari petani Amerika. Namun Menteri Pertanian Jepang, Shinjiro Koizumi, menyanggah adanya peningkatan kuota impor beras dari AS di luar batas “minimum access” sebesar 770.000 ton per tahun.
Departemen Perdagangan AS juga menyebut investasi Jepang akan diarahkan ke sektor-sektor strategis seperti mineral penting, chip semikonduktor, farmasi, dan industri kapal.
Namun demikian, banyak analis menilai pengumuman sepihak ini lebih sebagai taktik politik menjelang pemilu, ketimbang kesepakatan dagang konkret.
“Apapun yang ingin dibangun Donald Trump, Jepang yang akan membiayai,” kata Menteri Perdagangan Trump, Howard Lutnick, kepada CNBC. “Cukup luar biasa.”
Trump sendiri saat ini sedang berada di Skotlandia dan dijadwalkan bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Minggu untuk membahas isu perdagangan lanjutan.
