Menkop: Kopdes Harus Bisa Petakan Potensi Desa dan Kebutuhan Warga

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 24 Juli 2025 | 16:55 WIB
Menteri Koperasi RI Budi Arie Setiadi. (SinPo.id/dok. Kemenkop)
Menteri Koperasi RI Budi Arie Setiadi. (SinPo.id/dok. Kemenkop)

SinPo.id - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan, setiap koperasi, khususnya Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih, harus bisa memetakan apa saja potensi desa dan kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Tujuannya supaya warga lebih mudah mengakses kebutuhan sehari-harinya. 

"Ini yang akan menjadi peluang bisnis bagi koperasi itu sendiri, koperasi untung, dan warga mendapatkan kebutuhan dengan lebih mudah dan murah," kata Budi dalam acara Gebyar Koperasi dan UMKM di Banten, Kamis, 24 Juli 2025.

Budi memastikan, pihaknya akan terus mendampingi Kopdes benar-benar menjadi wadah kemandirian ekonomi rakyat.

"Saya yakin, Banten, khususnya Tangerang Selatan, bisa melahirkan koperasi yang hebat. Kita punya potensi dan sumber daya dan yang paling penting, kita punya semangat gotong royong yang tidak lekang oleh waktu," paparnya.

Maka, lanjut Budi, langkah berikutnya adalah menjadikan koperasi ini benar-benar hidup, beroperasi, dan berkembang secara profesional. "Bukan hanya ada di atas kertas, tapi benar-benar hadir sebagai solusi di tengah masyarakat," kata dia.

Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni, mengajak semua kepala daerah untuk tidak berhenti di pembentukan. Namun, harus terus mengawal dan membina koperasi-koperasi ini menjadi produktif. 

"Bukan hanya formalitas administratif tapi menjadi motor penggerak ekonomi lokal," ucap Andra.

Di Banten, Andra menjadikan Kopdes Merah Putih sebagai gerakan kolektif berbasis desa dan kelurahan untuk memperkuat ekonomi kerakyatan secara inklusif, transparan, dan berkelanjutan.

Berdasarkan data, hingga Juli 2025, Provinsi Banten telah mencapai 99,9 persen pembentukan Kopdes Merah Putih dengan total 1.552 desa/kelurahan dan 1.551 akta koperasi telah terbit. "Hanya satu desa khusus di Baduy yang tidak ikut karena adat," ujar Andra Soni. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI