Bencana Kelaparan di Gaza: 10 Tewas dalam 24 Jam, Anak-Anak di Ambang Kritis
SinPo.id - Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza memburuk drastis dengan adanya laporan tragis 10 kematian akibat kelaparan dan malnutrisi dalam 24 jam terakhir. Sumber medis pada Rabu sore mengungkapkan bahwa setidaknya 25 anak-anak telah meninggal dunia akibat masalah terkait kelaparan hanya dalam tiga hari terakhir.
Rumah sakit-rumah sakit di seluruh Gaza terus-menerus menerima kasus baru malnutrisi dan kelaparan, menandakan krisis yang semakin parah setiap jamnya. Diperkirakan 900.000 anak-anak di Gaza saat ini menderita kelaparan, dengan 70.000 di antaranya telah memasuki tahap malnutrisi yang sangat kritis.
Tidak hanya anak-anak, pasien dengan kondisi kesehatan kronis seperti diabetes dan penyakit ginjal juga menghadapi risiko serius. Sumber medis memperingatkan bahwa kehidupan mereka terancam akibat malnutrisi dan minimnya nutrisi dasar. Banyak yang mengalami krisis medis akut, diperparah oleh blokade Israel yang berkelanjutan dan perampasan pasokan esensial secara sistematis.
Secara lebih spesifik, diperkirakan 17.000 anak-anak kini menderita malnutrisi akut parah, sebuah kondisi yang sangat membahayakan nyawa.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah mengeluarkan peringatan keras mengenai peningkatan kasus malnutrisi di Gaza. UNRWA menyatakan bahwa malnutrisi pada anak-anak di bawah usia lima tahun telah meningkat dua kali lipat antara Maret dan Juni, sebagai dampak langsung dari blokade Israel di Jalur Gaza.
Pusat kesehatan dan pos medis UNRWA telah melakukan sekitar 74.000 tes malnutrisi pada anak-anak selama periode ini. Dari jumlah tersebut, teridentifikasi sekitar 5.500 kasus malnutrisi akut global dan lebih dari 800 kasus malnutrisi akut parah. Angka-angka ini menggarisbawahi urgensi krisis kemanusiaan yang membutuhkan perhatian dan tindakan segera dari komunitas internasional.

