Di G20 Afsel, Menkeu Soroti Kesenjangan Pembiayaan Pembangunan dan Iklim

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 21 Juli 2025 | 15:30 WIB
Menkeu Sri Mulyani hadiri pertemuan  FMCBG G20 di Afrika Selatan (SinPo.id/ Dok. Kemenkeu)
Menkeu Sri Mulyani hadiri pertemuan  FMCBG G20 di Afrika Selatan (SinPo.id/ Dok. Kemenkeu)

SinPo.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengingatkan akan tantangan pembiayaan pembangunan di kawasan Afrika serta urgensi mengatasi kesenjangan pembiayaan iklim yang semakin melebar.

Menurut dia, ketersediaan dana konsesional yang menurun sebagai tulang punggung pembiayaan, menjadi salah satu hambatan pembangunan di Afrika. 

"Oleh karenanya, diperlukan cara baru yang lebih berkelanjutan," kata Sri dalam rangkaian Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 di Afrika Selatan, ditulis Senin, 21 Juli 2025. 

Bendahara Negara ini lantas mendorong  partisipasi modal swasta untuk pembangunan publik. Antara lain melalui platform seperti SDG Indonesia One dan Infrastructure Guarantee Fund. 

Selain itu, Menkeu menegaskan bahwa solidaritas global berupa kerja sama ekonomi antara negara berkembang dengan Kawasan Afrika, perlu diperkuat.

"Kesenjangan pembiayaan iklim makin lebar, sementara dampak perubahan iklim semakin cepat terasa. Oleh karena itu, langkah-langkah seperti penguatan lembaga keuangan multilateral, peningkatan pembiayaan konsesional, percepatan mobilisasi modal swasta, serta creative blended finance menjadi sangat penting, " ungkapnya. 

Indonesia, lanjutnya, berkomitmen untuk terus mengambil peran melalui berbagai program konkret, meliputi pembentukan Dana Pooling Bencana dan asuransi pertanian. Selain itu, partisipasi modal swasta juga digerakkan melalui IDXCarbon sebagai bursa karbon di Indonesia.

Meski kesenjangan pembiayaan masih ada, Menkeu tetap yakin optimisme dan kerja sama akan membawa pada kemajuan yang nyata. Ia pun mengutip perkataan Nelson Mandela: "Progress is only possible when we choose to work together across differences for a common good. And it is always impossible until it's done". 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI