Setiap Keluarga Berhak Atas Listrik, DPR Dorong Pemerataan Hingga Pelosok
SinPo.id - Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto menekankan pentingnya pemerataan elektrifikasi berbasis rumah tangga dalam sistem kelistrikan nasional, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Kelistrikan di UID Jawa Tengah dan DIY kurang lebih 7,8 gigawatt dengan cadangan hampir 40 persen dari itu,” kata Sugeng, dalam keterangan persnya, Senin, 21 Juli 2025.
Pasalnya, ketersediaan listrik di Jawa Tengah sudah cukup memadai, bahkan keberadaan pembangkit listrik besar seperti di Semarang, Tambak Lorok, dan Cilacap menjadi faktor penopang utama dalam mencukupi kebutuhan energi di Jawa Tengah.
Namun, kata Sugeng, yang menjadi perhatian utama adalah tingkat elektrifikasi berbasis pada satuan rumah tangga yang menggunakan listrik, bukan sekadar data administratif.
Ia pun menilai pendekatan lama yang menggunakan satuan desa sebagai acuan elektrifikasi kerap menyesatkan karena tidak mencerminkan kondisi riil di lapangan.
“Hanya saja memang sebagaimana yang menjadi concern kami, tingkat elektrifikasi itu harus terus kita kejar berbasis keluarga (rumah tangga). Jadi setiap keluarga, hitungannya (yang sudah teraliri listrik) demikian, tidak seperti hari-hari yang kemarin, sekaligus koreksi adalah berbasis desa misalnya,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Sugeng menegaskan, negara wajib hadir dalam memastikan setiap rumah tangga mendapatkan akses listrik secara merata. Karena listrik bukan lagi merupakan barang mewah, melainkan sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
“Ingat listrik bukan lagi menjadi barang mewah tapi menjadi basic need, kebutuhan pokok. Maka kewajiban negara menghadirkan listrik sampai rumah tangga. At all cost, itu karena menyangkut keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.
