15 Persen ASN Alami Gangguan Kejiwaan, Dinkes DKI Dorong Gaya Hidup Sehat

Laporan: Sigit Nuryadin
Jumat, 18 Juli 2025 | 21:17 WIB
Ilustrasi gangguan kejiwaan (SinPo.id/ Pixabay)
Ilustrasi gangguan kejiwaan (SinPo.id/ Pixabay)

SinPo.id - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan hasil pemeriksaan kesehatan terhadap aparatur sipil negara (ASN) yang mengejutkan: 15 persen ASN mengalami masalah kejiwaan. Temuan ini mencuatkan keprihatinan baru atas kondisi kesehatan mental birokrat di Jakarta. 

“Selama ini isu kesehatan mental cenderung menjadi hal yang disembunyikan. Tapi sekarang sudah saatnya kita akui dan tangani secara serius,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, Jumat, 18 Juli 2025.

Ani menyebut, tingginya beban kerja, tekanan sosial, dan kurangnya kesadaran untuk mencari bantuan menjadi beberapa faktor yang mendorong kerentanan mental di kalangan ASN. 

“Angka 15 persen itu cukup tinggi. Ini alarm serius bagi kita semua,” ujarnya.

Tak hanya kesehatan mental, lanjutnya, hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa sebagian besar ASN menghadapi masalah kesehatan fisik. Diantaranya, obesitas tercatat pada 62 persen ASN, disusul hipertensi 27,6 persen, kelebihan berat badan 15,4 persen, dan rendah kebugaran 24 persen. Adapun penyandang diabetes berada pada angka 5,7 persen.

"Dari total 65.153 ASN Pemprov DKI per Juli 2025, lebih dari separuhnya (57,58 persen) adalah perempuan. Tren ini juga menuntut perhatian khusus terkait kesehatan perempuan di lingkungan kerja birokrasi," tutur Ani. 

Ani menegaskan, Dinkes DKI kini mendorong reformasi gaya hidup di kalangan ASN. Dia menyebut, salah satu upaya yang digencarkan adalah kampanye Jakarta Berjaga 2.0, yang mengajak ASN dan masyarakat untuk berjalan kaki 7.500 langkah setiap hari selama 21 hari.

“Melalui gerakan ini, kami ingin membiasakan pola hidup aktif dan memperbaiki kualitas hidup, baik secara fisik maupun mental,” ucapnya. 

Selain itu, kata Ani, kegiatan olahraga bersama setiap Jumat juga diwajibkan sebagai langkah kolektif membangun budaya sehat di lingkungan pemerintahan. Dia juga menyampaikan, ASN harus menjadi wajah dari gaya hidup sehat yang bisa ditiru masyarakat. 

“Kita ini role model. Kalau ingin warga Jakarta sehat, ya mulai dari kita dulu yang menunjukkan,” imbuhnya. 

Ani juga membuka peluang kerja sama lintas dinas untuk menyiapkan dukungan layanan kesehatan mental yang lebih mudah diakses oleh ASN, termasuk ruang konsultasi psikologis di tempat kerja.

“Masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan imbauan. Harus ada sistem dukungan yang nyata, dan itu yang sedang kami rancang,” tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI