Maman Catat Penyaluran KUR Sektor Produksi Semester I-2025 Tembus Rp79, 6 Triliun

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 18 Juli 2025 | 15:58 WIB
Menteri UMKM Maman Abdurrahman (SinPo.id/ Tio Pirnando)
Menteri UMKM Maman Abdurrahman (SinPo.id/ Tio Pirnando)

SinPo.id - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyampaikan, realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) khusus sektor produksi hingga Semester 1-2025 mencapai Rp 79,6 triliun atau 59,97 persen dari target yang ditetapkan. Hal ini menandakan pergeseran fokus UMKM dari perdagangan ke kegiatan yang lebih produktif. 

"Saat ini penyaluran KUR sektor produksi mencapai 59,9 persen atau Rp79,6 triliun. Artinya, kurang hanya 0,003 persen lagi menuju (target penyaluran sektor produksi) 60 persen. Ini sebuah capaian yang sangat signifikan, mengingat sebelumnya kita selalu berada di kisaran 56-57 persen," kata Maman dalam konferensi pers, Jumat, 18 Juli 2025. 

Maman merincikan, secara kuantitas, realisasi penyaluran KUR nasional sampai 2 Juli 2025 mencapai Rp132,7 triliun (44,2 persen dari target) dengan penerima manfaat mencapai 2,29 juta orang (65,5 perssn dari target), sebanyak 1,05 juta debitur baru, dan 1,08 juta debitur graduasi. Adapun target penyaluran KUR yang ditetapkan pemerintah yaitu sebesar Rp300 triliun, dengan tagert 2,34 juta debitur baru dan 1,17 juta debitur graduasi.

Dia menekankan, program KUR graduasi ini bertujuan mendorong pelaku UMKM naik kelas dari sisi skala dan kapasitas usaha. Karena KUR graduasi ini mencakup transisi dari pelaku usaha super mikro ke mikro, mikro ke kecil, hingga kecil ke menengah. Langkah ini sangat krusial guna menciptakan UMKM yang lebih tangguh dan berdaya saing, baik di pasar domestik maupun internasional.

Politikus Partai Golkar ini memastikan, pemerintah akan terus memperluas akses pembiayaan yang berkualitas agar UMKM tidak hanya bertahan, tetapi mampu berkembang secara berkelanjutan.

"Target KUR graduasi tahun ini adalah 1,2 juta pelaku UMKM yang naik kelas. Hingga bulan ini, alhamdulillah kita sudah mencapai 1 juta. Artinya, apabila tren ini berlanjut, Insya Allah hingga tahun depan kita akan menyaksikan lompatan besar dalam jumlah UMKM yang naik kelas," ucapnya. 

Maman melanjutkan, untuk penerbitan PT Perseorangan pada semester I- 2025 sebanyak 36.574 perusahaan, dengan total akumulasi dari 2020 mencapai 267.422 perusahaan perseorangan.

Untuk penerbitan merek dagang UMKM per semester I- 2025 mencapai 7.692 merek dagang, dan secara total akumulasi dari tahun 1980 telah terbit 154.371 merek dagang UMKM.

Jumlah tempat pengelolaan pangan (TPP) yang terdaftar, yaitu sebanyak 274.923 TPP dengan 189.978 TPP yang memiliki label higiene sanitasi pangan.​​​​​​​

Berikutnya, penerbitan sertifikat PIRT mencapai 104.860 sertifikat. Secara total akumulasi seja 2021, sertifikat PIRT telah diberikan kepada 203.442 pengusaha UMK dan mencakup 525.947 produk yang memiliki sertifikasi tersebut.

Adapun penerbitan Nomor Izin Edar (NIE) kini mencapai 24.837 nomor NIE, dengan total akumulasi sejak 2016 yaitu sebesar 12.338 pengusaha UMKM yang terdaftar memiliki izin edar dan 194.806 produk dengan nomor izin edar aktif.​​​​​​​​​​​​​​

Penerbitan sertifikat SNI Bina-UMK pada triwulan II 2025, sambung Maman, diberikan kepada 194.401 pengusaha UMK, meningkat 105 persen dari triwulan I tahun 2025. Jumlah produk penerima tanda SNI Bina UMK sampai triwulan II tahun 2025 sebanyak 229.930 produk.

‎‎"Dengan capaian tersebut, maka akumulasi penerbitan sertifikat SNI Bina UMK tercapai 1.028.567 pengusaha UMK dan mencakup 1.205.533 produk yang telah memiliki sertifikasi SNI Bina UMK," katanya.

Untuk sertifikasi halal yang telah diterbitkan pada triwulan II mencapai 654.518 sertifikat. Maka, total akumulasi penerbitan sertifikat halal sejak 2019 mencapai 2.348.061 sertifikat dan mencakup sebanyak 6.563.083 produk.​​​​​​​​​​​​​

Dari total akumulasi itu, berdasarkan jenis pendaftaran terdapat sebanyak ‎97,2 persen dari sertifikat halal diterbitkan melalui skema self declare, sementara 2,8 persen melalui skema regular.

Menurut skala usaha, mayoritas sertifikasi halal yang diterbitkan pada triwulan II 2025 mayoritas diterbitkan bagi pengusaha usaha mikro, yakni 607.326 sertifikasi halal atau 92,79 persen dari total.

Usaha kecil tercatat sebanyak 24.013 sertifikasi halal atau 3,67 persen, usaha menengah 11.125 sertifikasi halal atau 1,70 persen, dan usaha besar 12.054 sertifikasi halal atau 1,84 persen.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI