Sikapi Anak Ikut Demo UU Cipta Kerja, KPAI Akan Ajak Kementerian dan Ormas Bersidang

Laporan: Tisa
Rabu, 14 Oktober 2020 | 11:50 WIB
Anak-anak terlibat aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (Foto: Ist.)
Anak-anak terlibat aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (Foto: Ist.)

sinpo, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia banyak melibatkan anak-anak di bawah umur. 

Akibatnya, banyak anak yang ditahan aparat hingga orang tuanya menjemput mereka di kantor polisi. Komisioner KPAI, Jasra Putra mengaku prihatin dengan hal ini.

“KPAI sangat khawatir bila kondisi ini terus berlangsung berhari-hari. Maka trennya anak-anak akan semakin banyak yang terlibat," ujar Jasra melalui keterangan pers, Rabu (14/10/2020). 

Ia menambahkan, dalam aksi unjuk rasa ini bahkan banyak anak-anak yang ikut terlibat dalam kericuhan. Untuk itu, lanjut Jasra, pihaknya perlu mengambil sikap tegas.

"Kecenderungan demonstrasi rusuh selalu melibatkan anak-anak. KPAI akan segera melaksanakan sidang pleno dengan memanggil lintas kementerian dan lembaga," katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan bersidenang bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) pelajar berbasis agama, ormas dan Forum Anak Nasional. Dirinya menegaskan, keterlibatan anak dalam aksi unjuk rasa tidak baik untuk pembentukan karakter mereka.

"Anak-anak merupakan kelompok rentan yang mudah untuk terprovokasi. Mereka tidak sekuat orang dewasa dan mudah terpengaruh. Anak-anak hadir di aksi dan terus menjadi hal yang semakin buruk dari dampak ajakan orang dewasa," ujarnya.

Oleh sebab itu, ia mengharapkan agar peristiwa semacam ini tak terjadi berkepanjangan. Menyedihkannya, kata dia, selama unjuk rasa anak-anak lebih banyak diamankan polisi dibandingkan orang dewasa.

"Anak-anak dalam memahami sesuatu tak sekuat orang dewasa yang cenderung mengambil sikap yang logis. Namun karena ramai di medsos, menyebabkan mereka sampai ikutan," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI