Bulog Gandeng Koperasi dan Pasar Tradisional Salurkan Beras SPHP di Jakarta

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 17 Juli 2025 | 21:15 WIB
Ilustrasi pemerintah menyalurkan beras SPHP ke masyarakat (SinPo.id/ Dok. Bapanas)
Ilustrasi pemerintah menyalurkan beras SPHP ke masyarakat (SinPo.id/ Dok. Bapanas)

SinPo.id - Perum Bulog Kantor Wilayah DKI Jakarta dan Banten terus memperluas jangkauan distribusi beras dalam Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui berbagai saluran distribusi lokal, termasuk koperasi dan pasar tradisional. 

Wakil Pimpinan Wilayah Bulog DKI dan Banten, Rizky Puspitasari mengatakan, upaya ini dilakukan guna memastikan bantuan beras menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan di Jakarta. 

"Penyaluran kami tidak hanya lewat pasar modern, tapi juga menggandeng pasar tradisional, kios pangan binaan pemerintah, hingga Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih," ujar Rizky di Jakarta, Kamis, 17 Juli 2025.

Menurut Rizky, strategi distribusi yang inklusif ini dimaksudkan agar penerima bantuan pangan (PBP) tidak kesulitan mengakses beras bersubsidi. Hingga Juli ini, kata dia, tercatat sebanyak 218.921 penerima bantuan di Jakarta telah dijadwalkan menerima total 2.189 ton beras.

“Khusus DKI Jakarta, kami alokasikan 4.378 ton untuk dua bulan. Hari ini, misalnya, 44 PBP menerima beras di Kelurahan Setiabudi,” ungkapnya. 

Adapun program SPHP sendiri merupakan bentuk intervensi pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat serta kestabilan harga beras di pasaran. Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium ditetapkan sebesar Rp12.500 per kilogram di wilayah Jawa, termasuk Jakarta.

Sementara itu, lanjut Rizky, untuk wilayah lain seperti Sumatera (kecuali Lampung dan Sumsel), NTT, dan Kalimantan, HET-nya ditetapkan Rp13.100 per kilogram. Di Maluku dan Papua, harga mencapai Rp13.500 per kilogram.

“Ini bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat, terutama kelompok yang paling rentan terhadap fluktuasi harga pangan,” kata Rizky.

Dia menambahkan, Bulog menargetkan penyaluran SPHP secara nasional mencapai 1,3 juta ton hingga Desember 2025. "Untuk wilayah Jakarta, distribusi diharapkan rampung sebelum akhir Juli," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI