Kadin Sebut Penurunan Tarif Jadi 19 Persen Peluang Genjot Nilai Ekspor ke AS

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 17 Juli 2025 | 10:13 WIB
Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie. (SinPo.id/dok. Kadin)
Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie. (SinPo.id/dok. Kadin)

SinPo.id - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menilai, penurunan tarif resiprokal dari Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia semula 32 persen menjadi 19 persen, akan memacu ekspor produk domestik dua kali lipat ke pasar AS. Hasil negosiasi ini lebih baik dibanding banyak negara lain, di tengah posisi Indonesia yang memang mencatat surplus perdagangan dengan AS.

"Pertama, selamat kepada pemerintah. Karena menurut saya, apa yang telah disepakati itu bagus untuk Indonesia," kata Anindya dalam keterangannya, Kamis, 17 Juli 2025. 

Menurut Anindya, sangat wajar bila banyak pihak mempertanyakan mengapa tarif tidak bisa ditekan lebih rendah lagi. Namun, dibanding kondisi global, tarif ini dianggap lebih ringan.

Ia mencontohkan tarif Indonesia lebih rendah dari Meksiko yang dikenakan 35 persen dan China sebesar 30 persen. Ia juga membandingkan dengan Inggris yang hanya dikenai tarif 10 persen, namun neraca dagangnya justru defisit, berbeda dengan Indonesia yang surplus.

Oleh karena itu, Anindya beranggapan, kesepakatan ini dapat mendorong kenaikan signifikan nilai perdagangan bilateral antara AS dengan Indonesia.

"Kalau saya lihat, perdagangan yang tadinya 40 miliar dolar, dalam lima tahun bisa mencapai 80 miliar dolar. Kita mesti lihat bukan hanya untungnya buat mereka, tapi apa untungnya buat kita," ujar dia.

Untuk memanfaatkan peluang tersebut Kadin berencana segera menggelar rapat dengan pelaku industri dalam negeri, khususnya sektor tekstil, garmen, alas kaki, dan elektronik guna memastikan kapasitas produksi untuk memenuhi lonjakan permintaan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI