Takut Dibunuh Preman, Sekeluarga di Langkat Sempat Mengungsi ke Polres
SinPo.id - Ketakutan luar biasa dialami keluarga Sinarta Sembiring (48), seorang sekuriti di salah satu perkebunan sawit di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Selama beberapa hari, ia bersama istri dan anak-anaknya terpaksa mengungsi ke Polres Langkat karena mengaku diancam akan dibunuh oleh sekelompok preman.
Kabar ini dibenarkan Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo saat dikonfirmasi pada Selasa 15 Juli 2025. Ia menyatakan bahwa keluarga Sinarta sudah kembali ke rumah mereka sejak Senin 14 Juli 2025 setelah diberikan jaminan keamanan oleh polisi.
"Sudah pulang kemarin (hari Senin)," ujar David.
David menambahkan, pihaknya menjadikan rumah Sinarta sebagai lokasi pemantauan aktif oleh pihak kepolisian, termasuk pemberian nomor darurat jika sewaktu-waktu ada ancaman lanjutan.
"Saya sudah menyampaikan bahwa Pak Sinar kami kawal, rumah kami jaga. Kalau perlu, rumah Pak Sinar kami jadikan lokasi pemantauan polisi. Kami beri nomor darurat, kapanpun, di manapun, bapak telepon, polisi pasti datang," jelas Kapolres.
Awal Mula Ancaman
Kasus ini bermula saat Sinarta bersama tim BKO disebut menangkap pelaku pencurian kelapa sawit di lokasi tempatnya bekerja. Penangkapan tersebut rupanya membuat sekelompok orang tidak terima dan kemudian melakukan penganiayaan terhadap Sinarta, bahkan mengancam akan membunuhnya.
"Informasinya iya betul. Tapi waktu melaporkan pencurinya ke polisi, pelapornya dari pihak perusahaan, bukan langsung dari Pak Sinarta," ungkap David.
Ancaman itu makin nyata ketika rumah Sinarta didatangi sejumlah orang tak dikenal yang disebut mengintimidasi dan membuatnya ketakutan.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terhadap dugaan teror dan ancaman pembunuhan tersebut.
