BPJPH: Forum Halal Lintas Negara  Perkokohkan Peran RI di Kancah Global

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 14 Juli 2025 | 14:15 WIB
Kepala BPJPH Haikal Hasan dalam pertemuan Indonesia-Australia-New Zealand Halal Forum 2025. (SinPo.id/dok. BPJPH)
Kepala BPJPH Haikal Hasan dalam pertemuan Indonesia-Australia-New Zealand Halal Forum 2025. (SinPo.id/dok. BPJPH)

SinPo.id - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan mengatakan, forum halal lintas negara, sangat penting untuk memperkuat ekosistem di kawasan, sekaligus mengokohkan peran Indonesia di kancah ekonomi halal global.

Hal itu disampaikan Haikal dalam pertemuan Indonesia-Australia-New Zealand Halal Forum 2025 di Melbourne, Australia. Forum ini dalam rangka membentuk ASEAN-Australia-New Zealand Halal Forum. 

"Terlebih saat ini halal telah menjadi competitive advantage (keunggulan kompetitif) dalam ekosistem halal global," kata Haikal dalam keterangannya, Senin, 14 Juli 2025.

Haikal menyampaikan, dalam forum ini, mempertemukan perwakilan dari 15 lembaga halal luar negeri (LHLN) dari Australia dan Selandia Baru.

Forum ini memberikan kesempatan untuk bertukar ide, berbagi pengetahuan, dan mendiskusikan berbagai tantangan serta peluang dalam sektor kerja sama jaminan produk halal, termasuk saling pengakuan sertifikat halal dan standardisasi halal.

Sesi ini juga menjadi wadah bagi berbagai LHLN untuk menyampaikan masukan dan perspektif mereka, serta komitmen untuk mengembangkan perdagangan dan industri halal bersama-sama.

"Australia-New Zealand Halal Forum ini sangat penting memperkuat ekosistem halal," kata Haikal.

Haikal menyampaikan, besarnya pengaruh standar halal yang direpresentasikan melalui sertifikasi halal, tak terlepas dari fakta bahwa halal telah menjadi standar universal.

Bahkan, halal telah bermetamorfosa  sebagai gaya hidup/lifestylel, yang mencerminkan traceability, trustability, dan transparancy. Sebagai standar produk, halal dapat ditrace/ditelusur, terpercaya, dan transparan, dari hulu hingga ke hilir.

"Halal telah menjadi lifestyle dan modern civilization. Bahkan sebagian masyarakat di berbagai negara menganggap halal sebagai symbol of health, symbol of clean, symbol of quality," ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, transaksi produk halal Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara seperti China, Brasil, Amerika Serikat, dan Prancis. Namun, BPJPH terus optimis untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor produk halal Indonesia. Dimana, produk bersertifikat halal di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yang sekarang mencapai sekitar 7,7 juta produk bersertifikat halal.

Ia yakin, angka itu akan semakin bertambah menjelang wajib bersertifikat halal pada 18 Oktober 2026.

"Artinya, kalau kita menggeliat sedikit saja dengan tertib halal, maka peran kita untuk membawa halal Indonesia untuk masyarakat dunia dapat terwujud," katanya.

Dalam upaya memanfaatkan peluang besar itu, rencana pengembangan sistem sertifikasi halal, termasuk harmonisasi standardisasi halal seperti ISO akan menjadi fokus dan target BPJPH mendatang.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI