Elit Parpol Dinilai Biang Gaduh UU Cipta Kerja Di Tengah Pandemi

Laporan: Tisa
Selasa, 13 Oktober 2020 | 12:24 WIB
Pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja di DPR (Foto: Agam/sinpo.id)
Pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja di DPR (Foto: Agam/sinpo.id)

sinpo, JAKARTA - Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute Iskandarsyah, meminta agar elit politik setop mengakal-akali rakyat melalui Undang-Undang Cipta Kerja.

Ia menilai Omnibus Cipta Kerja serupa dengan rencana pelaksanaan Pilkada serentak 2020 di masa pandemi. Keduanya, kata dia, hanya mainan para elit partai politik di negeri ini.

"Semua buat gaduh negeri ini saja. Tak cukupkah mereka membuat rakyat hari ini susah?" ujar Iskandarsyah melalui keterangan pers, Selasa (13/10/2020).

Dirinya menilai karena kegaduhan itu membuat pemerintah terkesan setengah hati menangani pandemi COVID-19 . Hal ini, kata dia, malah semakin memperburuk keadaan serta menyengsarakajn rakyat.

"Semua dibatasi tanpa kompensasi, dimana-mana PHK (pemutusan hubungan kerja). Hampir 6 juta rakyat kita menganggur karena efek wabah COVID-19 yang tak kunjung usai," katanya.

Melihat situasi tersebut, ia menyayangkan justru tak satupun partai politik berbicara soal langkah membantu rakyat yang hari ini sudah susah segala-galanya. Mereka, lanjutnya, malah sibuk membuat sesuatu yang buat gaduh negeri ini.

"Rakyat tak kenal omnibuslaw, rakyat juga tak peduli ada Pilkada atau tidak, rakyat hari ini sedang susah dan lapar. Dimana hati nurani elit-elit parpol itu?" tuturnya.

Iskandarsyah meyakini, sikap elit politik yang abai ini dapat membuat rakyat tak peduli bahkan enggan menggunakan hak pilihnya pada Pilpres 2024. Menurutnya, rakyat sudah terlalu sakit hati melihat dagelan para petinggi politik negeri ini.

"Kawan-kawan mahasiswa juga harus tahu itu. Jangan terprovokasi ulah para elit-elit parpol. Sudahi ini semua, parpol biang dari semua malapetaka di negeri ini,"pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI