Ahmad Muzani: Kemenangan Prabowo Harus Jadi Alat Hilangkan Kemiskinan, Bukan Kesombongan
SinPo.id - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan bahwa seluruh kepala daerah yang diusung Partai Gerindra harus hadir dan menyatu dengan rakyat, baik dalam suasana suka maupun duka. Pesan ini disampaikan Muzani dalam Temu Kader Gerindra se-Nusa Tenggara Barat (NTB) yang digelar di Mataram, Sabtu 12 Juli 2025.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal, sejumlah kepala daerah, serta anggota legislatif dari Partai Gerindra. Dalam sambutannya, Muzani menekankan pentingnya kedekatan kader partai dengan masyarakat, terutama saat terjadi musibah atau bencana.
"Partai politik harus hadir pada saat masyarakat suka dan duka. Duka mereka, duka Gerindra. Sakit mereka, sakit Gerindra. Itulah yang diajarkan Pak Prabowo kepada kita semua," ujar Muzani, dalam keterangan resmi.
Sebagai bentuk nyata kehadiran partai, Gerindra memberikan bantuan kepada korban banjir di Mataram. Muzani menyebut bahwa bantuan tersebut bukan sekadar materi, tetapi juga bentuk cinta dan kepedulian partai terhadap masyarakat.
"Bantuan ini tidak akan bisa menggantikan kesedihan dan beban penderitaan, tapi ini bentuk cinta kita, cinta Gerindra kepada masyarakat," lanjutnya.
Muzani mengingatkan bahwa meski Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto kini telah resmi menjadi Presiden RI, seluruh kader partai tidak boleh larut dalam euforia apalagi menjadi sombong. Ia menegaskan bahwa kemenangan Prabowo adalah amanah berat untuk membuktikan bahwa kekuasaan digunakan sepenuhnya bagi kepentingan rakyat.
"Perintah partai adalah bantu gubernur, bantu wali kota, bantu bupati di mana pun berada selama kekuasaan itu digunakan untuk kepentingan rakyat," tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa seluruh anggota DPRD Gerindra se-NTB wajib mendukung setiap kebijakan yang berpihak kepada rakyat.
Dalam penutup pesannya, Muzani menegaskan bahwa seluruh program Presiden Prabowo diarahkan untuk menghapus kemiskinan dan kebodohan, serta menciptakan masyarakat Indonesia yang pintar, sehat, dan sejahtera.
"Presiden hari ini bertekad mewakafkan jabatannya sebagai alat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Pak Prabowo bertekad masyarakat Indonesia harus pintar, sehat, dan dompetnya tebal," pungkas Muzani.

