Iran Ultimatum AS: Akui Kesalahan dan Hentikan Serangan jika Ingin Lanjut Negosiasi

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 12 Juli 2025 | 05:38 WIB
IRAN
IRAN

SinPo.id -  Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat masih membara. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan bahwa Teheran tak akan melanjutkan negosiasi dengan Washington jika AS tidak mengakui kesalahannya dan menunjukkan perubahan perilaku nyata.

Dalam wawancara eksklusif dengan media asal Prancis Le Monde pada Kamis (10/7/2025), Araghchi menyoroti bahwa diplomasi bukan jalan satu arah, melainkan membutuhkan komitmen timbal balik.

"Diplomasi adalah jalan dua arah. AS-lah yang memutuskan negosiasi dan memilih aksi militer. Maka dari itu, mereka harus bertanggung jawab atas kesalahan itu dan menunjukkan tanda-tanda perubahan yang jelas," tegas Araghchi.

Menurut Araghchi, Iran menuntut jaminan kuat bahwa AS tak akan mengulangi aksi militer di tengah proses diplomatik. Ia juga menekankan pentingnya dialog, meskipun hingga saat ini masih dilakukan lewat perantara.

"Harus ada jaminan bahwa selama proses negosiasi, AS tidak akan melancarkan serangan militer lagi,"lanjutnya.

Pernyataan Araghchi muncul tak lama setelah serangan gabungan AS dan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni 2025. Serangan ini disebut-sebut menunda program nuklir Iran hingga dua tahun, menurut laporan militer AS.

Iran sendiri membalas serangan itu dengan menghantam pangkalan udara AS Al Udeid di Qatar, yang memicu kekhawatiran eskalasi regional lebih lanjut.

"Kami berhak menuntut kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkan akibat agresi militer ini," ujar Araghchi.

Sebelumnya, konflik meletus pada malam 13 Juni, ketika Israel menuduh Iran menjalankan proyek nuklir militer rahasia. Selama 12 hari, kedua negara saling meluncurkan serangan udara hingga akhirnya AS turun tanganmendukung Israel.

Presiden AS Donald Trump, dalam pernyataannya pada 23 Juni, mengklaim bahwa Iran dan Israel telah sepakat gencatan senjata, mengakhiri eskalasi militer yang membuat kawasan Timur Tengah kembali memanas.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI