Pakar: Jangan 'Balas Dendam' Makan saat Lebaran

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 30 Maret 2025 | 22:49 WIB
Ilustrasi. (SinPo.id/Freepik)
Ilustrasi. (SinPo.id/Freepik)

SinPo.id - Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof. Tjandra Yoga Aditama menyarankan umat Islam yang akan merayakan Idul Fitri 1446 Hijriah, Senin besok, untuk tetap menjaga kesehatan dengan tidak mengkonsumsi makanan secara berlebihan.

"Tentu jangan makan berlebihan. Jangan mentang-mentang' sudah sebulan berpuasa dan 'mumpung' banyak makanan, maka kemudian kita jadi 'balas dendam' dan makan berlebihan," kata Prof Tjandra dalam keterangannya, Minggu, 30 Maret 2025.

Tjandra mengaku memahami, ada aspek spiritual penting dari Idul Fitri, sesudah sebulan penuh menjalani ibadah puasa Ramadhan. Dimana, momentum Lebaran diisi dengan waktu bergembira, bertemu sanak keluarga dan juga menyantap berbagai hidangan istimewa. Namun, merayakan Lebaran dengan sehat juga penting dilakukan.

Menurut dia, dari data ilmiah menunjukkan bahwa selama bulan puasa maka orang dapat mengontrol berat badan dengan baik. Hal ini jangan sampai jadi berbalik tidak karuan dengan makan berlebihan.

"Mereka yang punya diabetes misalnya, maka bukan tidak mungkin gula darahnya jadi naik kalau makan tidak terkontrol ketika lebaran," paparnya.

Adjunct Professor Griffith University Australia ini melanutkan, m

ereka yang dengan hipertensi maka mengkonsumsi makanan asin terlalu banyak ketika lebaran kemungkinan akan mempengaruhi kesehatannya. Selain itu, makan terlalu banyak juga dapat mengganggu sistem pencernaan, perut kembung,  indigestion dan juga  masalah reflux gastroesofagfeal.

Berikutnya, Prof Tjandra menyarankan  sedapat mungkin hindari konsumsi berlebihan Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK). Demikian juga untuk tidak terlalu banyak kue-kue manis dan atau minuman manis lainnya. Jika sesekali minum manis tentu saja dapat ditolerir, tetapi minum air putih juga amat dianjurkan.

"Sudah sejak lama saya selalu menganjurkan agar bulan Ramadhan dijadikan momentum berhenti merokok. Nyatanya selama masa puasa maka tentu para perokok tidak merokok dari sahur sampai berbuka puasa sudah berhasil berhenti merokok, dan saya selalu menganjurkan untuk di sore dan malam harinya juga jangan merokok," ungkapnya.

"Nah, akan baik kalau hari baik Iedul Fitri dijadikan momentum perayaan juga karena dapat berhenti merokok selamanya," sambungnya.

Kemudian, bagi mereka yang mempunyai penyakit kronik dan harus konsumsi obat rutin maka jangan lupa obatnya dimakan sesuai aturan. Bahkan bukan tidak mungkin obat-obat tertentu mungkin perlu penyesuaian dosis karena konsumsi makanan yang tidak terkontrol baik.

Sedangkan bagi mereka yang  mudik dan sudah tiba di kampung halaman maka ada tiga pesan kesehatan juga. Ke satu, begitu tiba di kampung halaman, sesudah berjam-jam lelah diperjalanan, maka sebaiknya istirahat dahulu.

"Jangan begitu tiba di kampung maka langsung jalan-jalan. Masih ada beberapa hari di kampung halaman. Ada baiknya istirahat agar badan pulih dan setelah itu silahkan beraktivitas," kata dia.

Ke dua, bagi yang ingin berwisata di hari libur panjang, perlu antisipasi penuhnya obyek wisata dan pusat perbelanjaan. Akan sangat baik jika memilih waktu yang tidak sedang puncak-puncaknya penuhnya.

"Ke tiga, waktu istirahat dan tidur juga harus tetap terjaga baik. Misalnya jangan jadi begadang berkepanjangan karena sudah lama tidak ketemu teman dan kerabat di kampung halaman. Selamat Iedul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Bathin," pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI