Sabtu, 29 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
04:28
Subuh
04:38
Zuhur
11:57
Ashar
15:13
Magrib
17:59
Isya
19:08
Kisah Nabi

Kisah Nabi Syuaib AS dan Etika Berbisnis

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 18 Maret 2025 | 15:02 WIB
Makam Nabi Syu'aib (Sinpo.id/As-Salt)
Makam Nabi Syu'aib (Sinpo.id/As-Salt)

SinPo.id - Nabi Syuaib AS merupakan keturunan dari Nabi Ibrahim AS, lahir sebagai anak dari Syuaib bin Mikeil bin Yasyjar.

Beliau diutus untuk kaum Madyan yang tinggal di wilayah yang kini dikenal sebagai Yordania atau dekat Palestina. 

Meskipun masyarakat Madyan hidup sejahtera dengan tanah subur dan aktivitas perdagangan yang maju, mereka malah berpaling dari kepercayaan kepada Allah SWT dan menyembah berhala.

Keadaan Suku Madyan

Kaum Madyan hidup dalam kekayaan dan kemakmuran berkat hasil pertanian dan perdagangan mereka.

Sayangnya, mereka terjebak dalam kesesatan dengan menyembah berhala dan menerapkan praktik-praktik curang dalam perdagangan, seperti mengurangi timbangan dalam transaksi. 

Hal ini membuat Nabi Syuaib AS merasa prihatin dan beliau bertekad untuk mengajak mereka kembali ke jalan Allah SWT.

Dakwah Nabi Syuaib AS

Dengan kemampuan berbicara yang kuat dan bijaksana, Nabi Syuaib AS mulai menyeru kaumnya untuk menyembah Allah SWT dan meninggalkan berhala. Selain itu, beliau juga mengingatkan mereka agar berlaku jujur dan amanah dalam berdagang. 

Nabi Syuaib AS berulang kali mengingatkan hal ini. Di surat Hud [11]: 85 juga secara jelas beliau menyampaikan: “Wahai kaumku! Penuhilah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan jangan kamu membuat kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan.”

Nabi Syuaib AS menasehatkan bahwa lebih baik untung sedikit dalam perdagangan tetapi dilakukan dengan kejujuran daripada untung banyak tapi dengan cara yang curang, menipu dan mendzalimi hak orang lain.

Nabi Syuaib AS merasa tidak mungkin mengawasi mereka sepenuhnya, maka yang ditekankan pada mereka adalah tumbuhnya kesadaran dari dalam diri mereka sendiri.

“Sisa (yang halal) dari Allah adalah lebih baik bagimu jika kamu orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu.” (Qs. Hud [11]: 86)

Namun, dakwah ini tidak disambut baik oleh sebagian besar kaum Madyan. Mereka bahkan mengancam akan membunuh atau mengusir Nabi Syuaib dan pengikutnya.

Tantangan yang Dihadapi Nabi Syuaib AS

Kaum Madyan merasa bahwa ajaran Nabi Syuaib AS mengancam tradisi mereka dan mereka menanggapi dengan penuh permusuhan.

Meskipun mendapatkan ancaman, Nabi Syuaib AS tetap berpegang pada keyakinannya dan memperingatkan mereka bahwa mereka akan mengetahui siapa yang benar nantinya. 

Beliau dengan tegas menyatakan bahwa hanya Allah SWT yang akan memberikan keputusan yang adil.

Azab Allah SWT kepada Kaum Madyan

Setelah bertahun-tahun berdakwah, Nabi Syuaib AS dan pengikutnya tetap tidak dipedulikan. Akhirnya, Nabi Syuaib AS berdoa kepada Allah SWT untuk menghukum kaum Madyan yang telah menolak seruannya. 

Allah SWT pun menurunkan azab yang dahsyat kepada mereka. Sebagian besar kaum Madyan dibinasakan, sementara Nabi Syuaib AS dan para pengikutnya yang beriman diselamatkan.

Hikmah dari Kisah Nabi Syuaib AS

Kisah Nabi Syuaib AS mengajarkan kita tentang pentingnya keimanan kepada Allah SWT, kejujuran dalam berdagang, dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat.

Masyarakat yang menyimpang dari petunjuk Allah dan menjalani kehidupan yang penuh dengan kecurangan serta kesyirikan akan mendapat akibat yang buruk.

Namun, bagi mereka yang tetap teguh pada iman dan amal saleh, Allah SWT akan memberikan pertolongan dan keselamatan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI