Legislator DKI Usul Pembangunan Kawasan TOD Libatkan Warga Setempat

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 25 Februari 2025 | 21:35 WIB
Anggota DPRD DKI, Dwi Rio Sambodo (SinPo.id/DPRD DKI)
Anggota DPRD DKI, Dwi Rio Sambodo (SinPo.id/DPRD DKI)

SinPo.id - Anggota DPRD DKI, Dwi Rio Sambodo mengungkapkan bahwa Pemprov Jakarta perlu melibatkan masyarakat dalam perancangan pembangunan kawasan berorientasi transit (TOD) untuk memastikan hasil yang sesuai dengan kebutuhan dan identitas warga setempat. 

Menurut dia, perencanaan kawasan TOD tidak hanya tentang pembangunan infrastruktur modern, tetapi juga harus memperhatikan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal.

"Kawasan TOD harus memadukan bangunan bersejarah dengan fasilitas modern, serta melestarikan budaya lokal. Ini akan menjadikan kawasan TOD lebih sesuai dengan identitas masyarakat," ujar Rano dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa, 25 Februari 2025.

Rio menyampaikan, bahwa pengembangan kawasan TOD seperti Blok M dan Bundaran HI yang menjadi prioritas program Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dan Wakil Gubernur, Rano Karno, bisa lebih maksimal jika merangkul masyarakat dan mempertimbangkan warisan budaya dalam proses perencanaan. 

"Kan Tujuan utamanya adalah menciptakan kawasan ekonomi yang berbasis komunitas dan warisan budaya," tuturnya. 

Terlebih mengacu pada contoh di Moskwa, Rusia, yang berhasil mengintegrasikan tema sejarah dalam desain fasilitas transportasi publiknya, Dia menekankan pentingnya pelibatan masyarakat dalam pengembangan kawasan TOD yang menggabungkan identitas lokal dengan kebutuhan fungsional modern.

Lebih lanjut, Rio juga mengusulkan agar Pemprov DKI mengintegrasikan moda transportasi publik seperti MRT, LRT, TransJakarta, dan KRL di kawasan TOD dengan sistem tiket terpadu untuk mempermudah perpindahan antar moda transportasi. 

"Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi masyarakat dalam menggunakan fasilitas transportasi publik," kata Rio. 

Selain itu, dia menyarankan agar kawasan TOD tidak hanya menjadi pusat perekonomian, tetapi juga ruang sosial yang ramah bagi pejalan kaki, dengan menyediakan ruang terbuka hijau dan mendukung gaya hidup sehat.

Rio menegaskan, desain kawasan yang ramah lingkungan, seperti pengelolaan air hujan dan penggunaan energi terbarukan, juga menjadi bagian penting dari perencanaan yang berkelanjutan.

“Dengan perencanaan yang matang dan melibatkan masyarakat, kawasan TOD ini dapat menjadi model pembangunan yang tidak hanya mengutamakan kemajuan ekonomi, tetapi juga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI