Menteri Kebudayaan Tegaskan Kolintang Harus Jadi Warisan Budaya
SinPo.id - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menghadiri kegiatan Kolintang Expo 2024 dengan dengan tema “Kolintang Goes To UNESCO, Satu Hati Satu Rasa” yang merupakan inisiasi oleh Persatuan Insan Kolintang Indonesia (PINKAN) dan Ikatan Pelatih Musik Kolintang Jabodetabek (IPMKJ) yang dilaksanakan pada 29-30 November 2024.
Dalam sambutannya 30 November 2024, Menteri Fadli Zon memberikan apresiasi yang tinggi terhadap PINKAN dan IPMKJ yang telah memainkan peran luar biasa dalam menjaga keberlanjutan dan memajukan Kolintang, serta mengakui kontribusinya dalam menjadikan kolintang sebagai simbol kreativitas dan harmoni yang menghubungkan berbagai lapisan masyarakat.
Menteri Fadli Zon menyatakan, berkat dedikasi dan kerja keras, kolintang kini tidak hanya dikenal sebagai alat musik tradisional, tetapi juga sebagai simbol kreativitas dan harmoni yang menyatukan berbagai lapisan masyarakat dan dikenal dunia.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kebudayaan juga menegaskan bahwa Indonesia, sebagai bangsa yang sangat beragam, dianugerahi ribuan tradisi, bahasa daerah, seni tari, musik, hingga ritual adat yang mencerminkan kebhinekaan dan menjadi kekuatan bangsa.
"Kolintang merupakan salah satu bagian dari warisan budaya Indonesia yang kini
semakin dikenal di dunia internasional," ujarnya pada Sabtu 30 November 2024.
Menteri Fadli Zon mengungkapkan bahwa kolintang, bersama dengan kebaya dan reog
Ponorogo, akan menjadi Warisan Budaya TakBenda (WBTb) Indonesia yang ke-14, 15, dan
16 yang diakui oleh UNESCO dalam sidang ke-19 The Intangible Cultural Heritage di
Paraguay.
“Tentu saja, ini adalah penghargaan yang sangat penting, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Menteri Fadli Zon menyampaikan bahwa pengakuan UNESCO juga membawa
tanggung jawab besar.
“Sebagai Warisan Budaya Takbenda, Kolintang harus terus hidup, berkembang, dan dipelajari oleh generasi-generasi mendatang. Kita semua memiliki peran untuk memastikan bahwa tradisi ini tetap diteruskan, baik melalui pendidikan, pertunjukan,
maupun pelestarian teknik-teknik pembuatannya,” ungkapnya.
Kolintang Expo 2024 yang digelar di Jakarta merupakan bukti komitmen untuk melestarikan
dan mengembangkan seni kolintang.
“Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk
menampilkan keindahan Kolintang, tetapi juga komitmen dari masyarakat untuk
mengembangkan budaya. Ini harus diteruskan ke generasi muda, dan membuka peluang
kolaborasi bagi para seniman Kolintang,” tambahnya.
Menteri Kebudayaan juga berharap bahwa ke depannya kolaborasi ini dapat terwujud di
dunia internasional melalui jembatan diplomasi budaya.
“Kementerian Kebudayaan siap mendukung dan berkomitmen untuk bekerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya pemajuan, pengembangan, dan pembinaan kebudayaan, serta ekosistem kebudayaan yang inklusif,” tegas Menteri Kebudayaan.