Trump Menangkan Pilpres AS

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 08 November 2024 | 06:55 WIB
Ilustrasi (SinPo.id/Wawan Wiguna)
Ilustrasi (SinPo.id/Wawan Wiguna)

Mengklaim kemenangan Pilpres AS ketika suaranya dalam hitungan sementara terus melambung meninggalkan Kamala Harris, rivalnya dari Partai Demokrat.

SinPo.id -  Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump dipastikan menang dalam pemilihan presiden (Pilpres) yang digelar pada Selasa 5 November 2024. Hitungan cepat The New York Times Rabu 6 November lalu, menunjukkan Trump meraup 70.700.924 suara popular sementara lawannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, hanya meraup 65.846.569 suara.

Trump meraih 277 suara elektoral dari total 538 suara elektoral. Sementara itu, Harris meraih 224 suara elektoral. Aturan sistem Pilpres AS menyebutkan Capres yang memenangkan 270 atau lebih suara elektoral dinyatakan sebagai pemenang.

Proses pemilihan masih akan dilanjutkan ke tahap dewan elektoral yang akan berlangsung pada 17 Desember. Senat baru akan meresmikan hasil pemilu AS pada 25 Desember mendatang. Ia bakal resmi dilantik sebagai Presiden AS ke-47 pada 20 Januari 2025.

Dalam pernyataanya kemenangannya, Trump mengatakan periode saat ini akan menjadi zaman keemasan Amerika Serikat. "Ini akan menjadi zaman keemasan Amerika," kata Trump, dilansir dari Fox News pada Rabu, 6 November 2024.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada rakyat Amerika dan semua pendukungnya karena telah kembali memilihnya untuk menjadi presiden AS ke-47. Trump berjanji akan membuat Amerika lebih makmur ke depan. "Dan setiap warga negara, saya akan berjuang untuk Anda, untuk keluarga Anda dan masa depan Anda. Setiap hari. Saya akan berjuang untuk Anda," kata Trump menegaskan.

Trump mengklaim kemenangan Pilpres AS ketika suaranya dalam hitungan sementara terus melambung meninggalkan Kamala Harris, rivalnya dari Partai Demokrat. Bahkan ia mengaku sudah mengamankan suara nasional, bersamaan dengan suara Electoral College yang diklaim juga sedang merangkak naik.

Kemenangan Trump sama dengan partai pengusungnya, yakni Partai Republik yang memenangkan mayoritas di Senat dengan sedikitnya 51 dari 100 kursi dalam pemilihan hari Selasa, 5 November 2024. Sedangkan seluruh kursi wakil rakyat AS berjumlah 435 diperebutkan dalam pemilihan umum di seluruh wilayah untuk masa jabatan dua tahun yang baru.  

Kemenangan penting Partai Republik untuk kursi Senat di West Virginia dan Ohio yang menempatkan pada posisi kembali menjadi mayoritas.

Tercatat kekuatan kursi di dewan rakyat AS menunjukkan, Partai Republik unggul 220-212, dengan tiga kursi kosong menjelang pemilihan. Kendali atas majelis tersebut belum dipastikan. Kendali DPR mungkin tidak akan diketahui hingga beberapa hari mendatang, karena California sering kali memerlukan waktu berhari-hari untuk menghitung surat suara, dan penghitungan ulang serta putaran kedua dari persaingan yang ketat bisa memakan waktu berminggu-minggu untuk diketahui hasilnya.

Sikap Demokrat

Demokrat sedang mempersiapkan strategi untuk merepons jika Donald Trump mencoba mengumumkan kemenangan Pemilu sebelum pengumuman resmi, seperti yang dilakukannya pada 2020. Pejabat kampanye Harris kepada Reuters mengatakan, Demokrat berencana membanjiri media sosial dan media penyiaran dengan seruan agar masyarakar tetap tenang dan sabar menunggu hasil resmi penghitungan suara.

Kandidat Partai Republik tersebut menyampaikan kepada wartawan minggu ini bahwa ia berharap dapat mengumumkan kemenangannya pada Hari Pemilihan. Namun, para ahli Pemilu mengingatkan hasil akhir biasanya membutuhkan waktu beberapa hari untuk diumumkan, terutama jika ada permintaan penghitungan ulang suara di wilayah-wilayah kunci.

Pemenang pemilu di Amerika Serikat biasanya diumumkan oleh media besar yang menganalisis hasil suara. Meski ada kandidat yang mengumumkan kemenangan sebelum pengumuman resmi dibuat, tindakan ini jarang dilakukan kecuali sudah ada kejelasan tentang siapa pemenangnya.

"Kami sangat siap jika dia melakukannya dan, jika kami tahu bahwa dia benar-benar memanipulasi pers dan berusaha memanipulasi konsensus rakyat Amerika. Kami siap untuk menanggapinya," kata Kamala Harris dalam sebuah wawancara dengan ABC pada Rabu, 6 November 2024.

Meski Harris tidak memberikan informasi detil tentang persiapan tersebut, tetapi enam pejabat Partai Demokrat dan tim kampanyenya menyatakan segera menanggapi klaim kemenangan awal Trump lewat opini publik.

Mereka berencana akan memanfaatkan media sosial dan siaran televisi untuk mendesak agar semua suara dihitung sebelum ada pengumuman kemenangan.

“Begitu Trump membuat klaim kemenangan yang salah, kami sudah siap untuk tampil di televisi dan menyampaikan kebenaran, serta memanfaatkan jaringan luas orang-orang berpengaruh untuk melawan,” ungkap seorang pejabat tinggi dari Komite Nasional Demokrat dalam sebuah wawancara.

Seorang pejabat senior dari tim kampanye Harris pada Jumat sebelumnya menyatakan mereka memperkirakan Trump akan mengklaim kemenangan secara keliru pada malam Selasa, sebelum seluruh suara dihitung tuntas.

"Dia pernah melakukan ini sebelumnya dan gagal. Jika dia mencoba lagi, hasilnya akan sama," kata pejabat tersebut.

Ia mengacu pada Pilpres 2020, yang menyebutkan Trump menyatakan sebagai pemenang pada dini hari setelah Hari Pemilihan, tiga hari sebelum jaringan televisi pertama mengumumkannya. Akhirnya, ia kalah dari Joe Biden, lawan dari Partai Demokrat. Meskipun demikian, ia tidak pernah mengakui hasil tersebut dan terus mengklaim terjadinya kecurangan dalam penghitungan surat suaranya.

Deklarasi kemenangan Trump pada 2020 menuai kecaman dari Demokrat dan sejumlah tokoh Partai Republik terkemuka. Pasar merespons dengan tenang, indeks saham utama mengalami sedikit kenaikan dalam beberapa hari setelah Pemilu.

Namun kali ini bisa saja berbeda. Dalam beberapa tahun terakhir, mantan presiden itu telah memperkuat dominasinya atas Partai Republik, membuat banyak tokoh konservatif berpengaruh cenderung lebih siap mendukung klaimnya, menurut beberapa ahli strategi politik.

Harapan dari Indonesia dan Warga di Gaza

Ketua MPR RI Ahmad Muzani berharap kemenangan Donald Trump di Pilpres AS mampu meredam konflik di berbagai kawasan dunia.

"Mudah-mudahan semua, berbagai macam gejolak dan konflik yang terjadi bisa diredam dengan baik," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 6 November 2024.

Dia menekankan Indonesia dan Amerika Serikat memiliki hubungan yang sudah terbangun sejak Indonesia berdiri. Sekjen Partai Gerindra itu berharap hubungan Indonesia dan Amerika akan lebih baik lagi pada masa-masa yang akan datang.

"Kami berharap tata kelola dunia akan lebih baik lagi di bawah kepemimpinan Presiden Trump," kata Muzani menambahkan.

Sedangkan warga Gaza menyuarakan kekhawatiran mereka menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat. Mereka berharap hasil pemilu dapat mengakhiri konflik yang sedang berlangsung di wilayah kantong Palestina itu.

Ikram Al Hamm, seorang wrga Gaza kepada Reuters, pada Senin, 4 November 2024, di tengah-tengah reruntuhan rumahnya yang hancur oleh serangan Israel di Khan Younis, Gaza selatan, berharap presiden Amerika Serikat yang berikutnya akan menegakkan gencatan senjata dan mengakhiri perang.

“Saya berharap presiden yang akan datang tidak melakukan kejahatan seperti yang dilakukan Biden bersama Israel,” kata Al Hamm.

Sementara Oumm Hashim al Bahabsa, yang mengungsi dari Rafah dan telah berkali-kali berpindah tempat, menceritakan penderitaan yang tak berkesudahan di Gaza, di mana para penduduknya berharap dapat mengakhiri itu semua.

“Kami meminta siapa pun yang memenangkan pemilu di Amerika Serikat untuk menghentikan perang terhadap rakyat Palestina. Hanya itu permintaan kami,”katanya.

Sejumlah warga lain mengaku frustrasi terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan kemungkinan hasil pemilu: “Presiden sebelum dan sesudah ini sama saja – mereka akan memimpin untuk membuat kehancuran,” kata Gazan Khalil Al Laham.

Pernyataan warga di Gaza sebagai sikap khawatir terhadap Donald Trump yang berbeda sikap dengan Kamala Harris. Dalam isu kebijakan luar negeri, Harris diperkirakan akan tetap berpegang pada kebijakan Biden dalam berbagai isu utama. Ia telah menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata. Namun sikap Harris juga keras terhadap Hamas, dengan menyatakan bahwa kelompok militan itu harus dimusnahkan, dan tetap berkomitmen pada kebijakan Amerika Serikat untuk mempersenjatai Israel.

Di sisi lain, Trump mengatakan dirinya akan melarang pemukiman kembali para pengungsi yang berada dari daerah yang dipenuhi teror seperti Gaza, serta menangkap preman pro-Hamas yang terlibat dalam aksi vandalism. Pernyataan Trump itu merujuk pada para mahasiswa pengunjuk rasa.

Tercatat banyak warga Amerika keturunan Arab dan Muslim serta aktivis antiperang mengutuk dukungan Amerika Serikat kepada Israel di tengah kematian puluhan ribu warga sipil di Gaza dan Lebanon, serta mendorong jutaan orang untuk mengungsi. (*)

BERITALAINNYA
BERITATERKINI