Presiden Rumania Klaus Iohannis Mundur di Tengah Tekanan Oposisi
SinPo.id - Presiden Rumania Klaus Iohannis mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin 10 Februari 2025 setelah mendapat tekanan dari kelompok oposisi yang menginginkannya segera lengser.
"Demi menyelamatkan Rumania dan warga Rumania dari krisis serta perkembangan negatif yang tidak perlu ini, saya mengundurkan diri dari jabatan sebagai Presiden Rumania," ujar Iohannis dalam pidato yang disiarkan televisi nasional.
Ia menyatakan bahwa pengunduran dirinya akan berlaku resmi pada Rabu 12 Februari 2025.
Keputusan ini diambil setelah oposisi mengajukan pemakzulan terhadapnya di parlemen. Namun, Iohannis menyebut langkah tersebut tidak berdasar dan tidak perlu.
"Pemakzulan itu sia-sia karena dalam beberapa bulan ke depan saya memang akan meninggalkan jabatan ini. Itu juga tidak berdasar karena saya tidak pernah melanggar Konstitusi," tegasnya.
Iohannis, yang kini berusia 65 tahun, telah menjabat sebagai Presiden Rumania sejak 2014 dan seharusnya mengakhiri masa jabatannya pada 21 Desember 2024. Namun, karena belum ada penggantinya, ia tetap menjabat hingga saat ini.
Kontroversi politik di Rumania semakin memanas setelah Mahkamah Konstitusi membatalkan putaran kedua pemilihan presiden yang awalnya dijadwalkan pada 8 Desember 2024.
Putaran pertama yang berlangsung 24 November dimenangkan oleh Calin Georgescu, seorang tokoh sayap kanan. Namun, kemenangan Georgescu menuai tuduhan adanya campur tangan Rusia, yang berujung pada pembatalan pemilu oleh Mahkamah Konstitusi.
Kini, pemilu presiden dijadwalkan ulang pada 4 Mei 2025, dengan putaran kedua pada 18 Mei jika tidak ada kandidat yang meraih lebih dari 50 persen suara.
Pengunduran diri Iohannis semakin menambah ketidakpastian politik di Rumania, yang kini harus segera menunjuk pemimpin sementara hingga pemilu digelar.

