Legislator PKS Sebut Dua Makna Arahan Presiden dalam Rapim TNI-Polri

SinPo.id - Anggota Komisi III DPR RI Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyebut ada dua makna utama dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto pada Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri Tahun 2025 pada Kamis, 30 Januari 2025. Kepala Negara disebut menaruh harapan besar kepada TNI-Polri untuk menjaga kekuatan negara.
"Presiden menegaskan adanya harapan besar kepada TNI dan Polri untuk menjaga kekuatan negara dan menghindarkan Indonesia dari potensi menjadi failed state," kata Habib Aboe dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, 3 Februari 2025.
Legislator dari Fraksi PKS ini menilai hal tersebut menjadi tugas berat yang menuntut TNI dan Polri untuk terus mengoreksi diri. Terpenting, merevitalisasi peran mereka agar tetap relevan dan efektif dalam menjalankan tugas.
Makna berikutnya, kata dia, Presiden Prabowo memberikan kepercayaan penuh kepada kedua institusi tersebut untuk memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat.
"Pesan kuat Presiden bahwa pangkat dan jabatan yang disandang oleh anggota TNI dan Polri bukan hanya sekedar simbol penghormatan, tetapi juga amanah dari rakyat. Ini adalah mandat untuk menjaga dan melindungi negara serta rakyat," ucap dia.
Menurut dia, pesan dari Presiden Prabowo sudah sangat jelas dan tegas. Habib Aboe menekankan agar TNI-Polri segera menindaklanjuti arahan Kepala Negara tersebut.
"Pesan dari Presiden Prabowo sudah sangat clear. Institusi TNI dan Polri harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk merealisasikan arahan tersebut,” ucapnya.
Dia berharap pesan tersebut mampu diwujudkan oleh seluruh jajaran TNI dan Polri. Mulai dari pucuk pimpinan hingga satuan-satuan terkecil seperti Koramil dan Polsek.
"Kepercayaan yang diberikan kepada TNI dan Polri harus dijawab dengan dedikasi dan pengabdian yang tinggi. Dengan begitu, Indonesia akan tetap menjadi negara yang kuat dan dapat memberikan rasa aman bagi seluruh rakyat," kata Sekjen DPP PKS itu.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya kekuatan militer dan kepolisian dalam menjaga kedaulatan suatu negara dari ancaman keamanan saat memberikan arahan dalam Rapim TNI-Polri Tahun 2025.
"Saudara-saudara harus tahu, kalau sebuah negara hendak dihancurkan, siap-siap lawan akan memperlemah tentara, polisi, dan intelijen," ujarnya.
Dia memperingatkan upaya pelemahan terhadap institusi pertahanan dan keamanan bisa menjadi strategi untuk menghancurkan suatu negara. Selain itu, Presiden Prabowo mengingatkan bahwa anggota TNI dan Polri harus mengayomi dan melindungi rakyat karena mendapat gaji yang dibiayai oleh rakyat.
"Saya tekankan mereka harus menjadi pemimpin yang baik, saya ingatkan bahwa mereka diharapkan oleh rakyat, mereka diberi kepercayaan yang besar oleh rakyat. Rakyat yang membiayai TNI dan Polri. TNI dan Polri harus mengayomi rakyat, harus melindungi rakyat," kata Prabowo.