Banjir dan Longsor Landa Kabupaten Soppeng, BNPB Imbau Waspada

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 22 Desember 2024 | 01:29 WIB
Banjir
Banjir

SinPo.id -  Bencana banjir melanda Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Sabtu 21 Desember 2024 pukul 07:00 WITA. Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis 19 Desember 2024 menyebabkan luapan sungai di berbagai kecamatan, serta memperburuk keadaan dengan terjadinya tanah longsor di beberapa titik.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, bencana ini mengakibatkan kerusakan signifikan di sejumlah kecamatan, termasuk Lalabata, Donri-Donri, Liliriaja, Ganra, Marioriwawo, Lilirilau, dan Marioriawa. Di Kecamatan Lalabata, beberapa desa dan kelurahan seperti Desa Macille, Kelurahan Ompo, dan Desa Mattabulu terdampak parah akibat luapan sungai. Sementara itu, di Kecamatan Donri-Donri, Desa Kessing dan Desa Totong juga terendam banjir. Di beberapa kecamatan lain, desa-desa seperti Desa Soga dan Desa Watu juga terendam banjir, mengakibatkan kerusakan lebih lanjut.

Kerusakan infrastruktur yang terjadi cukup parah, dengan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Soga dan Desa Mariorilau hanyut terbawa arus. Tanggul Sungai Kaca juga jebol sepanjang 25 meter, memperparah banjir yang terjadi. Satu unit rumah dilaporkan hanyut, sementara sekitar 10 unit rumah lainnya mengalami kerusakan. Proses pendataan kerusakan materiil masih berlangsung.

Satu orang dilaporkan hilang dan sedang dalam pencarian oleh pihak berwenang. BPBD Kabupaten Soppeng, bekerja sama dengan instansi terkait seperti TNI, Polri, serta relawan, telah melaksanakan assessment dan penanganan darurat di lokasi bencana. Masyarakat setempat juga berperan aktif dalam upaya gotong royong untuk membersihkan material tanah yang menghalangi jalan akibat longsor.

Untuk mengurangi potensi banjir yang lebih besar, BPBD bersama pihak terkait telah membersihkan sampah dan material yang menghalangi aliran sungai guna mempercepat normalisasi daerah yang terendam banjir. Selain itu, upaya evakuasi juga dilakukan terhadap warga yang rumahnya berpotensi rusak akibat banjir, dengan memindahkan mereka ke tempat yang lebih aman.

Meskipun hujan deras yang mengguyur Kabupaten Soppeng sejak beberapa hari lalu sudah mulai berhenti, beberapa wilayah yang dekat dengan aliran sungai masih terendam banjir. Wilayah-wilayah yang lebih jauh dari aliran sungai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, meski dampak kerusakan masih dirasakan.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana lanjutan, seperti banjir dan longsor, yang bisa terjadi mengingat kondisi cuaca yang masih ekstrem. Masyarakat di daerah rawan bencana diharapkan untuk terus memperhatikan informasi peringatan dini cuaca yang dikeluarkan oleh instansi terkait, guna mengurangi risiko korban jiwa dan kerusakan lebih lanjut.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI