Anggota DPR: Konflik Agraria Bisa Jadi Batu Sandungan Kedaulatan Pangan
SinPo.id - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan menilai konflik agraria yang hingga kini masih banyak terjadi di dunia pertanian dapat menjadi batu sandungan dalam mencapai kedaulatan pangan dan mengancam kesejahteraan petani di tanah air.
"Harusnya desa di Indonesia menjadi pusat kesejahteraan yang didukung oleh kekayaan alam, namun faktanya kemiskinan di desa masih tinggi, terutama di kalangan petani," kata Daniel dalam keterangan tertulisnya sebagaimana dikutip pada Kamis, 26 September 2024.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), tercatat bahwa sejak 2015 hingga 2023, terdapat 2.939 konflik agraria yang mencakup 6,3 juta lahan masyarakat dan 1,759 korban terdampak. Konflik agraria juga menyasar semua sektor termasuk pertanian.
Kondisi tersebut membuat petani kesulitan meningkatkan produksi dan pendapatannya, sehingga potensi desa sebagai pusat pertanian belum termanfaatkan secara maksimal. Namun ia berharap Reforma Agraria dapat membaik pada pemerintahan Prabowo mendatang.
"Akses lahan menjadi masalah mendasar yang masih dihadapi oleh petani Indonesia. Banyak petani hanya memiliki lahan dengan luas yang sangat terbatas, bahkan ada yang tidak memiliki lahan sama sekali sehingga terpaksa menjadi buruh tani dan mendapatkan upah yang tidak sesuai," paparnya.
Selain masalah lahan, Daniel juga menyoroti masalah pupuk subsidi yang belum didistribusikan dengan benar dan tepat sasaran, sehingga masih banyak petani yang tidak mendapatkannya. Padahal pemerintah memberikan subsidi untuk meringankan pengeluaran petani.
"Banyak petani yang tidak mendapatkan akses terhadap subsidi pupuk yang seharusnya menjadi hak mereka, dan ini menjadi indikasi bahwa sistem distribusi subsidi masih perlu dibenahi," tegasnya.
