BMKG: Lempeng Megathrust Bergerak saat Gempa di Gunungkidul

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 27 Agustus 2024 | 01:22 WIB
Ilustrasi gempa
Ilustrasi gempa

SinPo.id -  Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa bermagnitudo (M) 5,5 di laut selatan Yogyakarta alias Samudera Hindia berguncang karena lempeng megathrust bergerak. Gempa terjadi pada Senin 26 Agustus 2024 pukul 19.57.42 WIB.

"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,85° LS; 110,17° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 107 km arah Barat Daya Gunungkidul pada kedalaman 42 km," tulis Daryono.

Menurut dia, gempa itu masuk kategori megathrust, namun kecil. Dia menjelaskan, lempeng-lempeng bumi di megathrust daerah Samudera Hindia Selatan Pulau Jawa bergerak sehingga mengakibatkan gempa.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust)," kata Daryono.

Gempa ini tidak berakibat tsunami. Gempa ini dirasakan dari Malang di Jawa Timur hingga Tasikmalaya di Jawa Barat. Hingga Senin pukul 20.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 11 (sebelas) aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 4,0 dan magnitudo terkecil M 2,6. 
sinpo