Legislator Demokrat Minta Aparat Tindak KKB yang Bunuh Sopir di Yahukimo
SinPo.id - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh meminta aparat keamanan segera menangkap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menganiaya dan membunuh seorang sopir truk di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Penegak hukum tak boleh melakukan pembiaran atas tindakan keji tersebut.
"Kami mendesak aparat keamanan untuk segera menangkap dan mengadili para pelaku kekerasan ini," kata Pangeran dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2024.
Menurut dia, Polri harus semakin berani menindak para KKB karena apa yang dilakukan telah melampaui batas-batas kemanusiaan. Dia mengingatkan setiap tindakan kriminal harus ditindak dengan tegas tanpa pandang bulu.
"Apa yang dilakukan KKB di Papua itu biadab dan keji. Mereka adalah teroris yang terus melakukan aksi teror dan meresahkan masyarakat!" ucapnya.
Dia mengarakan Polri juga harus memastikan keadaan belasan penumpang truk lainnya yang melarikan diri dari KKB di Yahukimo itu dalam kondisi selamat. Di samping itu, dia mengapresiasi upaya Polri-TNI dalam menumpas KKB, sekaligus menekankan pentingnya soliditas dan sinergisitas Polri-TNI dalam menyelesaikan aksi kekerasan KKB.
"Dengan langkah-langkah tegas, penegakan hukum yang adil, dan sinergi antara Polri dan TNI, kita berharap keamanan dan perdamaian di Papua dapat segera terwujud," katanya.
Dia pun menekankan pentingnya pendekatan penegakan hukum dengan sistem peradilan pidana saat menghadapi kekerasan KKB di Papua.
"Karena apa yang dilakukan sudah melanggar HAM dengan menghilang nyawa orang yang tidak bersalah. Jadi tak hanya menyebar teror, mereka juga terus menerus melakukan pelanggaran pidana," ucap dia.
Namun, dia meminta pemerintah juga mengedepankan pendekatan sosial dan budaya. Terlebih, KKB banyak merekrut warga yang di dalamnya termasuk anak-anak muda.
"Tapi pendekatan pembangunan, sosial budaya, dan humanisme perlu dibarengi dengan ketegasan penegakan hukum," ucapnya.
Pangeran menambahkan bahwa pemerintah harus memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat sipil di Papua. Termasuk, dengan meningkatkan kehadiran aparat keamanan di daerah rawan hingga memberikan bantuan kepada korban kekerasan.
"Kita harus menghormati hak hidup secara aman dan nyaman masyarakat di Papua. Kasihan warga yang tidak bersalah terus menjadi korban kekerasan," kata dia.
"Kita tidak bisa membiarkan kekerasan KKB terus hidup berkembang dan merugikan masyarakat sipil serta negara," timpalnya.
Sebelumnya, KKB Pok KKB Kodap XVI Yahukimo membunuh sopir truk bernama Abdul Muzakir, 29. Para pelaku turut membakar mobil truk korban di pinggir jalan.
Pembunuhan itu terjadi di ruas jalan Kampung Massi, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, pukul 12.20 WIT, Rabu, 31 Juli 2024. Heru mengatakan korban tewas dengan luka sayatan di sekujur tubuh.
Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto mengungkapkan korban, sopir CV Sarilia yang memuat kayu sensor, hendak pergi ke lokasi pengambilan kayu. Saat itu, truk korban yang ditumpangi 15 orang tiba-tiba dihadang enam anggota KKB.
"Korban bersama saksi Nerry Omu dan 14 orang masyarakat Unaukam yang menumpang (7 perempuan dan 7 laki-laki). Belum sampai di tempat pengambilan kayu terjadi penghadangan oleh sekitar 6 orang dan salah satunya memegang senjata Api laras panjang berwarna hitam dalam posisi siap tembak ke arah truk," kata Heru.