China dan Filipina Capai Kesepakatan untuk Hentikan Bentrokan di Laut China Selatan

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 22 Juli 2024 | 06:09 WIB
Laut China Selatan
Laut China Selatan

SinPo.id -  China dan Filipina mencapai sebuah kesepakatan yang diharapkan akan mengakhiri konfrontasi di wilayah Laut China Selatan yang disengketakan, kata pemerintah Filipina, Minggu 21 Juli 2024.

Filipina menduduki daerah Beting Second Thomas yang juga diklaim China. Bentrokan yang semakin meningkat di laut di antara kedua pihak telah memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih besar, yang dapat melibatkan Amerika Serikat.

Kesepakatan penting itu tercapai hari Minggu, setelah serangkaian pertemuan antara para diplomat Filipina dan China di Manila dan pertukaran nota diplomatik yang bertujuan untuk membangun kesepakatan yang dapat diterima bersama di wilayah dangkalan tersebut, tanpa pihak mana pun menyerahkan klaim mereka atas wilayah itu.

Dua pejabat Filipina, yang mengetahui proses negosiasi, membenarkan adanya kesepakatan tersebut kepada kantor berita Associated Press dengan syarat anonim. Pemerintah Filipina sendiri kemudian menerbitkan pernyataan singkat yang berisi pengumuman tentang kesepakatan itu tanpa memberi rincian.

"

Kedua belah pihak terus mengakui perlunya meredakan situasi di Laut China Selatan dan mengatasi perbedaan melalui dialog dan konsultasi dan setuju bahwa perjanjian itu tidak akan merugikan posisi masing-masing di Laut China Selatan,” kata Departemen Luar Negeri Filipina di Manila.

Belum ada pihak yang merilis teks perjanjian tersebut.

China berselisih dengan beberapa negara mengenai perbatasan darat dan laut, di mana banyak di antaranya terkait Laut China Selatan. Tercapainya perjanjian dengan Filipina, yang merupakan sesuatu yang langka, dapat meningkatkan harapan tercapainya perjanjian serupa dengan negara-negara lain untuk menghindari bentrokan, meski masalah teritorial tersebut tetap belum terselesaikan. Meski demikian, masih harus dilihat apakah perjanjian itu akan berhasil dilaksanakan dan akan bertahan berapa lama.

Pasukan penjaga pantai dan lainnya di China telah menggunakan meriam air yang kuat dan melancarkan manuver menghalang-halangi yang berbahaya untuk mencegah pengiriman pasokan makanan dan lainnya ke tentara Angkatan Laut Filipina yang berada di pos terdepan Manila, di Second Thomas Shoal.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI