Jokowi: Serangan Siber Juga Terjadi di Negara Lain, Bukan di Indonesia Saja

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 03 Juli 2024 | 17:23 WIB
Presiden Jokowi (SinPo.id/Setpres)
Presiden Jokowi (SinPo.id/Setpres)

SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, serangan siber terhadap Pusat Data Nasional (PDN) tak hanya dialami oleh Indonesia saja, melainkan juga terjadi di negara lain. 

"(Serangan Siber) Ini juga terjadi di negara-negara lain, bukan hanya di Indonesia saja," kata Jokowi usai meresmikan pabrik di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, Karawang, Jawa Barat, Rabu, 3 Juli 2024. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menerangkan, sistem PDN, sudah dievaluasi secara menyeluruh. Menurutnya, yang paling penting ialah menemukan solusi agar peristiwa serupa tak kembali terjadi.

"Ya sudah kita evaluasi semuanya. Yang paling penting semuanya harus dicarikan solusinya agar tidak terjadi lagi," ucapnya. 

Jokowi juga meminta agar seluruh data nasional dicadangkan atau di back-up sebagai upaya mencegah dari peretasan. 

"Di-backup semua data nasional kita sehingga kalau ada kejadian kita tidak terkaget-kaget," kata Jokowi.

Sebelumnya, PDNS 2 di Surabaya mengalami gangguan sejak 20 Juni. Imbasnya beberapa layanan publik lumpuh. PDNS diretas dengan memanfaatkan ransomware brain cipher.

Menurut BSSN, pintu pembobolannya dari upaya penonaktifan Windows Defender. Korban peretasan adalah 282 kementerian lembaga dan pemerintah daerah pengguna PDNS 2.

Sebanyak 44 di antaranya dalam proses pemulihan segera karena punya backup. Sementara, 238 instansi lainnya masih dalam proses pemantauan.

Hacker juga meminta tebusan USD 8 juta atau setara Rp131 miliar kepada pemerintah jika ingin data yang ada pada PDNS 2 Surabaya dikembalikan.

Hingga saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Di sisi lain, BSSN juga mengaku belum bisa mendeteksi hacker yang menyasar PDNS.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI