Jumlah Jamaah Sakit Pasca Puncak Haji Menurun Dibanding Tahun Lalu

Laporan: Khaerul Anam
Minggu, 30 Juni 2024 | 14:33 WIB
Jamaah haji sakit menerima perawatan (SinPo.id/Kemenag)
Jamaah haji sakit menerima perawatan (SinPo.id/Kemenag)

SinPo.id - Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda mengatakan, pasca puncak haji dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina (Armuza), jumlah jemaah sakit di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menurun dibanding tahun sebelumnya.

“Kebijakan murur pada pergerakan jemaah saat puncak haji Armuza tahun ini berdampak positif dengan berkurangnya jemaah kelelahan pasca Armuzna dibanding tahun lalu,” terang Widi dalam keterangan resmi Kemenag, Minggu, 30 Juni 2024.

Ia menjelaskan, murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah. Jemaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.

Selain menurunnya jemaah sakit pasca Armuzna di KKHI, Widi menyampaikan, tahun ini, jumlah jemaah haji sakit yang disafariwukufkan berjumlah 53 orang.

“Menurun cukup banyak dibanding tahun 2023 yang berjumlah 238 jemaah, untuk membawa jemaah ke Arafah saat itu dibutuhkan 15 bus, dengan 6 bus di antaranya khusus untuk jemaah yang harus berbaring,” katanya.

Sementara itu, jemaah haji Indonesia yang wafat berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 08.15 WIB berjumlah 324 orang.

Hari ini, Minggu, 30 Juni 2024 terdapat 19 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 7.809 orang. Mereka telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air, dengan rincian sebagai berikut:

1. Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 786 jemaah/1 kloter;

2. Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jemaah/4 kloter;

3. Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.080 jemaah/3 kloter;

4. Debarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 439 jemaah/1 kloter;

5. Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 900 jemaah/2 kloter;

6. Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter;

7. Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 kloter;

8. Debarkasi Lombok (LOP) sebanyak 393 jemaah/1 kloter;

9. Debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 kloter;

10. Debarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;

11. Debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/1 kloter, dan;

12. Debarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/1 kloter.

“Jemaah yang diberangkatkan dari Makkah ke Madinah untuk beribadah di Masjid Nabawi berJumlah 1.829 orang tergabung dalam 5 kloter,” pungkasnya.sinpo

Komentar: