Pemerintah Target Kembangkan 2 Juta Mobil dan 13 Juta Motor Listrik

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 23 Mei 2024 | 13:55 WIB
Ilustrasi motor listrik. (SinPo.id/Setpres)
Ilustrasi motor listrik. (SinPo.id/Setpres)

SinPo.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pengembangan 2 juta mobil, dan 13 juta motor listrik pada 2030. Dari target ini diharapkan akan menghemat energi sebesar 29,79 Million Barrel Oil Equivalent (MBOE), reduksi emisi gas buang sebanyak 7,23 juta CO2.

"Target ini merupakan bagian dari strategi percepatan program kendaraan listrik dan ekosistemnya, selain itu juga untuk akselerasi transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060," kata Staf Khusus Menteri ESDM Agus Tjahjana dalam keterangannya, Kamis, 23 Mei 2024. 

Menurut Agus, Indonesia sangat serius dalam pengembangan rantai pasok ekosistem baterai kendaraan listrik, mulai hulu hingga ke hilir.

Hal ini tidak terlepas dari Indonesia yang dianugerahi potensi nikel cukup besar dalam mendukung pengembangan industri ekosistem kendaraan listrik.

Agus menjelaskan, saat ini sudah ada pengolahan bijih nikel menjadi nikel dan kobalt sulfat. Proyek-proyek berikutnya yang akan dilaksanakan dan dipromosikan ialah pembuatan prekursor baterai, katoda, sel baterai, dan baterai.

"Ini mengingat industri pengisian daya listrik dan daur ulang baterai juga sudah ada," ucapnya.

Lebih lanjut, Agus merinci, saat ini ada sembilan perusahaan pengolah bijih nikel menjadi nikel dan kobalt sulfat, yang merupakan salah satu material dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.

Empat perusahaan di antaranya sudah beroperasi, tiga dalam tahap konstruksi, dan sisanya masih dalam studi kelayakan. "Industri baterai kendaraan listrik roda empat di Karawang telah beroperasi dengan kapasitas 10 GWh pada bulan ini," ungkapnya.

Bagi dia, ekosistem kendaraan listrik perlu didukung dengan infrastruktur pengisian daya yang kuat, tercatat pada April 2024, jumlah total stasiun pengisian daya yang tersedia sudah mencapai 1.566 unit, sementara unit baterai swap sebanyak 1.772 unit. 

Untuk mencapai itu semua, lanjut Agus, Indonesia membutuhkan kolaborasi dan sumbangsih dari seluruh pihak, baik itu pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, hingga mitra internasional.

"Pemerintah menargetkan akan menambah hingga 48.118 unit stasiun pengisian daya dan 196.179 unit stasiun swap pada  2030 nanti," tuturnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI