Gaza Diserang Israel saat Desakan untuk Gencatan Senjata

Oleh: VOA INDONESIA
Jumat, 08 Maret 2024 | 01:18 WIB
Gaza (Pixabay)
Gaza (Pixabay)

SinPo.id -  Militer Israel, Rabu 6 Maret 2024 melancarkan serangan udara dan darat di seluruh Jalur Gaza, sementara para perunding di Mesir menyusun rencana gencatan senjata yang akan menghentikan konflik selama beberapa pekan.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan serangan udara di daerah Beit Hanoun menewaskan dua militan yang terlibat dalam serangan teror 7 Oktober terhadap Israel.

Serangan lain Israel berlangsung di Gaza Tengah dan di daerah Khan Younis di bagian selatan jalur itu.

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan ia berencana mengeluarkan peringatan kepada Israel, Rabu 6 Maret 2024 mengenai perlunya memfasilitasi bantuan kemanusiaan untuk memasuki Jalur Gaza guna mengatasi apa yang disebut Cameron “penderitaan yang mengerikan.”

“Orang-orang sekarat karena kelaparan; orang-orang sekarat karena penyakit-penyakit lain yang sebenarnya bisa dicegah,” kata Cameron kepada parlemen Selasa malam.

Cameron mengatakan ia akan mengangkat isu itu dalam pertemuan dengan anggota kabinet perang Israel Benny Gantz dalam kunjungannya hari Rabu 6 Maret 2024

Para mediator internasional bertemu kembali hari Rabu 6 Maret di Kairo di tengah-tengah desakan untuk memastikan gencatan senjata enam pekan sebelum bulan suci Ramadan, yang diperkirakan akan dimulai pada 10 Maret.

Presiden AS Joe Biden, Selasa 5 Maret mengatakan pertanyaan mengenai apakah akan ada jeda baru dalam pertempuran “berada di tangan Hamas sekarang ini.”

Tetapi pada saat bersamaan, ia mengatakan Israel tidak punya “alasan” selain mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan memasuki wilayah yang dilanda perang itu untuk membantu warga Palestina yang kelaparan.

“Kita memerlukan gencatan senjata,” kata Biden kepada wartawan sewaktu ia meninggalkan tempat peristirahatan presiden Camp David di luar kota Washington.

Ia memperingatkan mengenai meningkatnya bahaya jika Israel dan Hamas gagal mencapai gencatan senjata di Gaza pada awal Ramadan pekan depan.

“Jika kita menghadapi keadaan di mana ini berlanjut selama Ramadan, Israel dan Yerusalem … dapat menjadi sangat, sangat berbahaya,” kata Biden.

Pernyataan Biden muncul sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak Israel agar memaksimalkan “semua cara yang memungkinkan” untuk membuat lebih banyak bantuan kemanusiaan memasuki Gaza, dengan mengatakan situasi sekarang ini yang dihadapi puluhan ribu pengungsi Palestina tidak dapat diterima sama sekali dan tidak bisa diteruskan.

“Israel harus memaksimalkan semua cara yang mungkin, semua metode yang mungkin untuk membuat bantuan sampai ke orang-orang yang membutuhkannya,” kata Blinken sebelum bertemu dengan PM Qatar Sheikh Mohmmed bin Abdulrahman Al Thani di Departemen Luar Negeri.

Blinken mengulangi seruan pemerintahan Biden agar Israel membuka penyeberangan perbatasan baru agar lebih banyak bantuan kemanusiaan dapat memasuki Gaza, sesuatu yang ditentang Israel.

“Ini memerlukan lebih banyak penyeberangan. Ini memerlukan lebih banyak bantuan yang masuk. Dan begitu bantuan masuk, perlu memastikan bantuan itu dapat sampai ke orang-orang yang memerlukannya. Jadi, kami akan terus menekankan hal itu setiap hari, karena situasi nya sama sekali tidak dapat diterima,” kata Blinken.sinpo

Komentar: